Sempang, Rentang, Rintang
Edisi: 18 Sep / Tanggal : 2022-09-18 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :
Kasijanto SastrodinomoPekolom independen; pengajar pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (1988-2018)
DALAM suatu rapat penyuntingan naskah buku di sebuah instansi, muncul diskusi kecil tentang bagaimana menggunakan tiga tanda baca berbentuk sama, berupa garis datar dalam posisi sejajar, tapi berukuran beda. Yang terpendek disebut hyphen atau sempang alias tanda hubung (-); yang kedua berukuran agak panjang disebut en dash atau tanda rentang (–); dan yang terpanjang ialah em dash (atau dash saja) alias tanda pisah (—). Sangat teknis memang, tapi terasa mengusik: mungkin cukup banyak di antara kita sebagai pengguna bahasa tak terlalu hirau terhadap soal pemakaian tanda-tanda itu secara tepat. Mungkin pula banyak yang merasa tak perlu-perlu amat mengetahui sebutannya; biasanya cukup dikatakan “strip” saja.
Dari ketiga tanda baca tersebut, hanya dua tanda, yaitu tanda hubung dan tanda pisah, yang dijelaskan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pembentukan Istilah (versi terakhir berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015). Begitu pula dalam kamus-kamus linguistik, hanya dua tanda itu yang dicatat sebagai entri. Arkais, hanya tanda hubung…
Keywords: Bahasa, kolom bahasa, Bahasa Indonesia, KBBI, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…