Lebah
Edisi: 27 Nov / Tanggal : 2022-11-27 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :
HAMPIR saban dinihari, pasar itu seperti sarang lebah. Bahkan beberapa jam sebelumnya: menjelang tengah malam, ke dalam petak tanah seluas 2.000 meter persegi itu—di sela-sela bangunan bambu yang seadanya—sudah berdatangan benda dan manusia. Para pedagang kecil, karung dan keranjang, dan tentu saja sayur-mayur, ikan sungai, udang kering, tempe dan tahu mentah, buah dan cabai, terasi, garam, tekstil kasar, beras, kelapa…. Berjejal-jejal.
Bau dan warna bertabrakan. Suara tawar-menawar berdengung. Nyaris tanpa henti. Tanpa melodi. Tanpa irama. Seperti lebah.
Tapi, sebagaimana lebah yang tampak kacau hilir mudik di sekitar sarangnya, khaos itu hanya kesan permukaan. Dalam kenyataan, tak ada situasi kalang-kabut di sarang tawon, juga di pasar.
Yang ada energi.
Para pedagang kecil itu, yang siap bergulat dengan bau apak dan tengik, yang duduk berkeringat tanpa baju seragam di lantai kotor, hidup dengan ujung yang guyah: tanpa pendapatan tetap.
Tapi mereka kekuatan tersendiri. Mereka mandiri. Mereka tak bermajikan dan tak tergantung dilayani orang lain. Mereka…
Keywords: Catatan Pinggir, 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…