25 Desember

Edisi: 25 Des / Tanggal : 2022-12-25 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :


SELALU ada yang menggembirakan dalam pesta, tapi selalu ada yang mencemaskan. Juga dalam perayaan kelahiran.
Seorang teman saya yang sering disebut “fundamentalis” yang rajin ke gereja menyatakan, ia dan kaumnya menolak merayakan hari lahir Kristus dengan kemeriahan. Ia menolak Natal.
Dulu, katanya, para Nasrani awal tak merayakan hari itu (lagi pula, mereka mempertanyakan, benarkah Yesus lahir di tanggal 25 Desember?).
Adalah orang kafir, kaum pagan, katanya, yang membuat ritual ketika kelahiran datang, karena bayi dianggap rentan terhadap jin dan setan.
Waktu itu takhayul berkecamuk. Dan umat sering kurang waspada.
Ia bercerita tentang Ayub, orang dari Tanah Us, warga “terkaya dari semua orang di sebelah timur”. Tujuh anak lelaki juragan ini biasa mengadakan pesta di rumah mereka masing-masing. Ketiga saudara perempuan mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama. Ayub, sang ayah, tak melarang—tapi ia cemas.
Dalam Alkitab dikisahkan, tiap kali, bila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub senantiasa memanggil mereka dan “menguduskan mereka”. Pagi-pagi, keesokan harinya, Ayub bangun dan mempersembahkan korban bakaran sebanyak…

Keywords: Gereja KatolikNatalSitor SitumorangNabi AyubYesus Kristus
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…