Menahan Kerbau Di Satu Tangan
Edisi: 26 Feb / Tanggal : 2023-02-26 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
LASIMAN kini merasa ditinggalkan. Tujuh tahun lalu, dia dan para koleganya yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Mie dan Bakso (Apmiso) mempopulerkan daging kerbau sebagai bahan baku bakso dan produk olahan lain. Tapi kini dia sulit mendapatkan harga murah. Padahal impor daging kerbau sejatinya dimaksudkan untuk menekan harga daging sapi yang melambung. "Beginilah kalau pemerintah tidak mengawasi, yang penting sudah impor, distribusinya terserah,” katanya kepada Tempo.
Pada 2016, saat menjabat Ketua Apmiso Jawa Tengah, Lasiman mengenalkan daging kerbau kepada para pengusaha di wilayahnya. Pemilik kedai Bakso Petruk dan Bakso Pak Kliwon di Semarang ini mengaku diminta oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyalurkan daging kerbau impor ke anggota asosiasinya. Pedagang bakso menjadi target Bulog saat pertama kali mengimpor daging kerbau, yang belum terlalu populer untuk konsumen rumah tangga. "Saat itu juga belum ada distributor yang mau," ujarnya.
Menurut Lasiman, tak mudah mengedarkan daging kerbau ke anggota Apmiso. Mereka menolak karena serat dagingnya besar-besar. Pengurus Apmiso lantas membuat resep bakso kerbau dengan banyak eksperimen, termasuk memakai campuran daging sapi 30 persen. Hasilnya memuaskan karena biaya produksi bisa ditekan dan kualitasnya bagus. Inilah awal terbentuknya pasar daging kerbau di Indonesia. “Ini penting karena harga daging sapi naik terus. Mau tak mau kami harus beralih ke kerbau,” kata Lasiman.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) memberikan keterangan saat meninjau ketersediaan daging di Toko Daging Nusantara GDC, Depok, April 2021. Foto: Kementan.go.id
Ketika pedagang bakso mulai beralih ke daging kerbau, harga daging sapi lokal mencapai Rp 150 ribu per kilogram dan daging sapi beku impor Rp 100 ribu per kilogram. Sedangkan daging kerbau cuma Rp 40 ribu per kilogram. Jumlah permintaannya pun melesat dan pada 2016 Badan Pusat Statistik mencatat 39,5 ribu ton daging kerbau India masuk ke Indonesia. Pada 2017, angka impor daging kerbau melejit menjadi 79,63 ribu ton. Volume tertinggi tercatat pada 2019, yaitu 93,97 ribu ton.
Pangsa pasar daging kerbau pun mencapai 31 persen dari semua daging impor yang masuk pada 2021. Volume daging kerbau dari India sudah melampaui volume daging sapi asal Amerika Serikat yang mencapai 9 persen dan daging asal Selandia Baru yang sebesar 7 persen. Padahal dua negara itu menjadi pemasok langganan sejak belasan tahun lalu.
Di tengah mahalnya harga daging sapi, yang bisa menembus Rp 120 ribu per kilogram, Lasiman dan para anggota Apmiso berharap daging kerbau tetap murah. Setidaknya harganya sama dengan harga eceran tertinggi Rp 80 ribu per kilogram, yang ditetapkan Bulog pada 2021. Kenyataannya, Lasiman mengungkapkan, anggota Apmiso harus membeli Rp 90 ribu per kilogram. "Itu yang layak buat bakso,” tuturnya.
Apmiso, Lasiman menambahkan, juga tak bisa langsung membeli daging kerbau dari Bulog agar harganya bisa lebih murah. Dia diminta membeli dari distributor yang jelas memungut laba. “Saya sudah mengajukan proposal pembelian ke Bulog dari tingkat terbawah. Saya juga ajukan ke Bulog pusat, tapi tidak didengar,” katanya. Di titik ini, Lasiman dan Apmiso merasa ditinggalkan oleh Bulog yang sudah mereka bantu mempopulerkan daging kerbau.
Bukan hanya Apmiso, Perusahaan Daerah Dharma Jaya juga tak kuasa menjangkau daging kerbau dari Bulog. Tempo melihat sejumlah surat permohonan pembelian daging kerbau dari Dharma Jaya kepada Bulog. Pada 1 Maret 2021, Dharma Jaya menyurati Bulog, memohon pembelian daging kerbau sebanyak 30 kontainer atau…
Keywords: Syahrul Yasin Limpo, Impor Daging, Perum Bulog, Impor Daging Kerbau, Suri Nusantara Jaya, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…