Ratna Asmara Yang Nyaris Ditelan Masa

Edisi: 12 Mar / Tanggal : 2023-03-12 / Halaman : / Rubrik : LAY / Penulis :


SUASANA perdesaan yang asri, 1925. Sukaesih, gadis desa terlihat bahagia atas kedatangan sepupunya, Akhmad, dan temannya yang datang dengan menumpang delman. Sukaesih dibesarkan oleh paman dan bibinya, ayah-ibu Akhmad. Sukaesih dan teman Akhmad, Samsi, saling mencinta. Tapi kemudian Sukaesih pergi dari rumah itu karena kehamilannya akibat hubungan dengan kekasihnya. Ratna mengawali filmnya dengan pengantar, narasi suara perempuan yang kemudian diketahui adalah Sukaesih.
Para aktor muncul tanpa bicara. Hingga kemudian muncul adegan Leo alias Musanib, mantri yang tengah berjaga di rumah sakit, menerima telepon Sundari, istri Samsi yang panik dan meminta Samsi pulang karena anaknya sakit. Tak lama kemudian muncul seorang perempuan membawa bayinya, juga mencari Dokter Samsi. Leo tak mengizinkan perempuan itu bertemu langsung dengan Samsi dan memintanya menunggu. Tak lama, perempuan itu meninggalkan bayinya di rumah sakit itu. Inilah sebuah adegan menyentuh di awal film berjudul Dr. Samsi. Film karya Ratna Asmara ini pada Rabu, 8 Maret lalu, diputar di Goethe Haus, Jakarta, untuk memperingati Hari Perempuan Internasional sekaligus Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret nanti.
Kelas Liarsip, kelompok belajar virtual yang memfokuskan perhatian pada arsip film, restorasi, dan sejarah para puan dalam sinema Indonesia, menggelar pemutaran film dan diskusi pada malam itu. Pemutaran film ini sudah berlangsung enam kali. Film ini pertama kali diputar untuk publik di Museum Film EYE, Amsterdam, Belanda, pada Mei 2022, kemudian di beberapa tempat di Indonesia, seperti Bali, Sulawesi, dan Yogyakarta melalui Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Kelas Liarsip didirikan oleh Umi Lestari, Julita Pratiwi, Efi Sri Handayani, Imelda Taurina Mandala, Lisabona Rahman, dan mendiang Siti Anisah.

Acara presentasi dan pemutaran film “Dr. Samsi” (1952) karya Ratna Asmara yang diselenggarakan oleh Kelas Liarsip di GoetheHaus, Jakarta, 8 Maret 2023. Tempo/Ratih Purnama
Film Dr. Samsi memperlihatkan karya Ratna yang mengadaptasi naskah teater yang ditulis mantan suaminya, Andjar Asmara, yang dimainkan Teater Dardanella yang melanglang buana. Dari film ini Ratna memperlihatkan adaptasi yang lebih hidup dengan alur cerita yang lebih jelas. Ini terlihat dalam adegan yang kemudian memperlihatkan keluarga Dokter Samsi, yaitu istrinya, Sundari, dan putranya, Sugiat. Sebuah keluarga gedongan dengan dua asisten rumah tangga yang kocak dan tak pernah akur. Sugiat diperlihatkan menjadi seorang terpelajar dan berprofesi sebagai pengacara lulusan luar negeri
Cerita beranjak pada kisah Leo yang menikahi Sukaesih. Leo dipecat dari tempat bekerjanya karena kerap mabuk. Leo yang miskin hidup tak karuan. Ke mana-mana ia berjas tapi awut-awutan. Sukaesih pun harus hidup dalam rumah tangga yang toksik—suami pemabuk, ringan tangan, serta tidak bertanggung jawab secara ekonomi. Sukaesih berperan sebagai bumper ekonomi keluarga dengan menjadi penjahit, menyembunyikan sisa uang belanja yang diberi Leo sebelum diminta untuk membeli minuman keras.
Dramaturgi yang apik diperlihatkan Ratna menghidupkan dan mempertajam naskah di…

Keywords: Goethe InstitutsutradaraFilm IndonesiaRatna AsmaraSutradara Perempuan
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…