Hasrat Berfilsafat Para Profesional

Edisi: 19 Mar / Tanggal : 2023-03-19 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :


DI ruang virtual Microsoft Teams, suasana diskusi daring sekitar 100 peserta kursus filsafat dengan F. Budi Hardiman terasa begitu hidup pada Senin, 13 Maret lalu. Malam itu, mereka sedang mendiskusikan pandangan Georg Simmel, filsuf asal Jerman, tentang profesi perancang busana dan pialang saham.
Topik pemikiran Simmel dengan pengampu doktor filsafat Budi Hardiman itu merupakan salah satu materi yang dibawakan dalam Extension Course Filsafat, kursus filsafat untuk para profesional, yang digelar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta. Kursus filsafat yang berlangsung sejak 2013 itu diikuti peserta dari berbagai profesi, dari pegawai pemasaran, guru, dosen, bankir, hingga dokter.
Dito Anurogo, 39 tahun, salah satu peserta kursus filsafat tersebut, mengatakan tertarik belajar filsafat karena ingin mendalami hakikat profesinya di bidang kesehatan. Menurut Dito, filsafat membuat dia bisa lebih kritis mendalami ilmu kesehatan dan kedokteran. Filsafat juga merangsang keingintahuan Dito dalam meriset ilmu yang digelutinya.
Dito menambahkan, filsafat adalah induk segala cabang ilmu, termasuk ilmu kesehatan dan kedokteran. “Sehingga saya lebih mudah mempelajari ilmu kesehatan dan kedokteran dengan mempelajari filsafat,” kata mahasiswa doktoral bidang kedokteran regeneratif terapi sel di Universitas Kedokteran Taipei, Taiwan, itu melalui sambungan telepon, Rabu, 15 Maret lalu.
Sejak 2020, Dito aktif mengikuti kursus filsafat di STF Driyarkara. Ia sangat tertarik mempelajari materi “Epikuros untuk Konsultan Diet”. Menurut dia, Epikuros dikenal karena pemikirannya tentang kebahagiaan untuk mencapai kenikmatan dan menghindari penderitaan.
Pandangan filsuf Epikuros itu, kata Dito, memiliki implikasi mendalam pada konsep kesehatan, terutama dalam konteks konsultasi diet. Pemikiran Epikuros tentang konsultasi diet tersebut diterapkan melalui edukasi, evaluasi, personalisasi, moderasi, fokus pada kualitas, sosial, dan emosional.
Dito menjelaskan, dengan prinsip pendekatan diet yang seimbang, bijaksana, dan personal, para konsultan diet dapat membantu individu menemukan kebahagiaan dan kesehatan melalui gaya hidup. “Tentu gaya hidup itu harus diatur dengan baik dan penuh makna,” ujarnya.
"Epikuros mengajarkan bahwa kebahagiaan tertinggi dapat ditemukan melalui kenikmatan sederhana. Seperti mengkonsumsi makanan lezat, tapi sehat, dan hubungan harmonis dengan sesama," tutur dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Makassar, ini.
Pemikiran Epikuros juga menarik perhatian peserta kursus filsafat lain, Finny Samantha. Seperti halnya Dito Anurogo, guru musik ini tertarik mempelajari pemikiran Epikuros karena mengajarkan cara menjaga asupan gizi pada tubuh dan merawat relasi sosial yang harmonis. Menurut dia, bahan ajar bertema "Epikuros untuk Konsultan Diet” itu mengajarkan pola hidup sehat lahir dan batin.

Dito Anurogo, peserta kursus filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta/Dokumentasi Pribadi
Ketertarikan Finny pada filsafat berawal dari buku Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini. “Buku Filosofi Teras itu membantu saya berkenalan dengan filsafat," ucap perempuan yang tengah mendalami pendidikan musik di Universitas Negeri Jakarta ini.
Finny menjelaskan, belajar filsafat sangat membantu dirinya bisa berpikir secara logis serta merangsang cara berpikir lebih kritis. “Hal-hal kritis itu yang dibina dan dipupuk dari kebiasaan berfilsafat," kata perempuan 30 tahun ini. “Cara berpikir kritis dan logis dapat diterapkan di semua cabang ilmu."
Filsafat juga sangat membantu Finny menjawab pertanyaan dalam diskusi dengan logis, sistematis, dan terstruktur. Pengaplikasian ilmu filsafat, Finny menjelaskan, bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan di kampus.
Kegandrungan Finny terhadap filsafat makin meningkat karena ilmu tersebut juga mengajarkan manusia menjalani hidup lebih bermakna. Manusia juga diajarkan memahami agama dengan rasional. "Dasar-dasar dari ilmu filsafat yang saya dapatkan itu berguna dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat," ucap Finny.
Yudhi Ariadi, 52 tahun, menganggap filsafat penting dipelajari. Karena itu, pria yang kini menjadi dosen teknik…

Keywords: STF DriyarkaraFilsafatKelas FilsafatKursus FilsafatProfesional
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…