Kartu Merah Dari Teuku Umar
Edisi: 2 Apri / Tanggal : 2023-04-02 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
TUGAS khusus diterima Utut Adianto saat menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin, 13 Maret lalu. Megawati meminta Utut menyampaikan penolakan kepada pemerintah soal kehadiran tim nasional Israel di Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni tahun ini.Kepada Tempo pada Selasa, 28 Maret lalu, Utut bercerita bahwa Megawati menilai kehadiran tim Israel tak sejalan dengan semangat ayahnya, presiden pertama Indonesia, Sukarno, yang mendukung kemerdekaan Palestina. Presiden kelima itu juga menekankan sikap Sukarno yang tak mengundang Israel dalam Konferensi Asia-Afrika pada April 1955 karena menjajah Palestina.Utut kemudian menghubungi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir. “Saya lima kali menghubungi mereka,” kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Kepada Muhadjir dan Erick, Utut menyampaikan bahwa partainya tidak menolak Israel yang lolos kualifikasi pada Juni 2022 menjadi kontestan Piala Dunia U-20. Ia mengatakan bahwa PDI Perjuangan mengusulkan timnas Israel bertanding tanpa penonton serta minus bendera dan lagu kebangsaan. Alternatif lain, pertandingan Israel digelar di Singapura.
Karangan bunga ucapan duka cita Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 di kawasan Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, 30 Maret 2023. Antara/Mohammad Ayudha
Muhadjir yang pada Kamis, 16 Maret lalu, dilantik menjadi pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga membenarkan adanya komunikasi tersebut. Menurut dia, Utut dan partainya tak berupaya menggagalkan pelaksanaan Piala Dunia U-20. “Kami mencoba mencari jalan keluar,” ucap Muhadjir dalam wawancara khusus dengan Tempo, Sabtu, 1 April lalu.Sehari setelah instruksi dari Megawati turun atau pada Selasa, 14 Maret lalu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga yang saat itu dijabat Zainudin Amali. Isinya menolak timnas Israel bertanding di Bali, yang menjadi tuan rumah. Padahal Koster telah meneken host city agreement dengan federasi sepak bola dunia atau FIFA pada 2022. Isinya menjamin keamanan dan tak ada diskriminasi bagi kontestan Piala Dunia U-20.Sembilan hari kemudian, giliran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut menolak timnas Israel. Ganjar dan Koster sama-sama kader PDIP. Namun Ganjar tak menandatangani perjanjian dengan FIFA. Adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menandatanganinya karena pertandingan digelar di Stadion Manahan, Surakarta. Sejumlah politikus partai banteng menyebutkan Koster dan Ganjar diperintah oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.Berbeda dengan Koster, Ganjar lebih lama mengeluarkan pernyataan. Ia sempat meminta pertimbangan dari sejumlah pejabat. Misalnya berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, untuk menjajaki opsi memindahkan tempat pertandingan timnas Israel ke Negeri Singa.
Delegasi FIFA meninjau Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar,…
Keywords: Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Jokowi, PSSI, Piala Dunia U-20, Megawati Soekarnoputri, PDIP, FIFA, Piala Dunia , Timnas Israel, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…