Dampak Mudik Lebaran pada Ekonomi

Edisi: 16 Apr / Tanggal : 2023-04-16 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


Bak air yang lama terbendung, arus mudik bakal membanjir tahun ini. Setelah pemerintah melonggarkan pembatasan mobilitas karena surutnya pandemi Covid-19, ada 123,8 juta pemudik yang berangkat dari kota besar ke sejumlah wilayah.
Gelombang pemudik mendatangkan berkah, juga risiko. Dari kota, rezeki mengalir ke kantong-kantong perekonomian di perdesaan. Zakat, infak, dan sedekah pun mengucur dari kaum berpunya untuk yang papa. Operator angkutan dan jalan tol turut mengail rezeki, demikian pula pengelola kawasan wisata. Tapi beroperasinya jalan tol baru membuat para pedagang di sejumlah jalan raya merana. Lapak mereka yang dulu ramai kini sepi. 
Keramaian pemudik, di sisi lain, mendatangkan kekhawatiran akan kembali maraknya penularan Covid-19. Apalagi Kementerian Kesehatan sudah mendeteksi virus varian baru yang lebih menular dan kebal vaksin. Karena itu pula, di tengah meriahnya Hari Raya, semua harus bersiaga. 
Menjelang gelombang arus mudik tiba, tim Tempo mereportase sejumlah kawasan, dari jalan tol, jalan arteri, hingga kantong-kantong yang bakal dipadati pemudik. Kami juga merekam gairah dan kegembiraan mereka yang hendak pulang kampung meluapkan rindu. Di tengah itu, ada pula politikus yang menebar pesona, memoles citra, di tengah gairah masyarakat menyambut Hari Raya.

•••
JAUH sebelum Ramadan, Samsudi membayangkan dirinya sudah berada di kampung halaman. Pria 47 tahun asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, itu terakhir kali mudik pada Lebaran 2019, setahun sebelum pandemi Covid-19 menerjang. “Saking kangennya sudah mau empat tahun belum pulang, sejak dua bulan lalu rasanya ada di sana,” kata Samsudi, yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online, kepada Tempo pada Ahad, 9 April lalu.
Tahun ini, Samsudi berniat mudik dengan sepeda motor bersama istrinya. Dia mengaku pernah mengikuti program mudik bareng dari sebuah perusahaan. "Tapi istri saya enggak nyaman, apalagi kalau mendadak perlu ke toilet,” ujar pria yang merantau ke Jakarta pada 1990 itu. Tak banyak yang Samsudi siapkan untuk pulang kampung. “Jaga badan, bawa beberapa pakaian dan sedikit oleh-oleh." Dia akan bersepeda motor dari Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melintasi Bekasi, Jawa Barat, dan jalur pantai utara. 

Bukan cuma perantau lama seperti Samsudi, Iin Novita Vidya Agustin, yang belum genap setahun diboyong suaminya ke Tangerang, Banten, juga hendak pulang kampung ke Desa Pringgoboyo, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. “Ini mudik pertama setelah beberapa bulan jadi perantau,” tutur wanita 22 tahun itu saat dijumpai di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat, 14 April lalu.
Baca: Tatkala Mudik Dilarang
Dari Senen, Iin menumpang kereta api Kertajaya. Biasanya dia dan sang suami naik bus lantaran rumahnya dekat dengan terminal. Tapi harga tiket bus kadung naik dua kali lipat. “Mungkin nanti pulangnya naik bus,” ucap Iin seraya berharap harga tiket bus turun sebulan ke depan. Iin dan suaminya yang berjualan pecel lele dan masakan khas Lamongan lain di Talaga Bestari, Tangerang, sudah lama berburu tiket kereta. Awalnya mereka akan berangkat pada 16 April, tapi tiket yang tersisa hanya untuk keberangkatan tanggal 14. “Diambil saja daripada tidak dapat sama sekali.”

Pemudik menunggu kedatangan kereta di area keberangkatan Stasiun Pasar Senen, Jakarta, 15 April 2023. Tempo/Hilman Fathurrahman W
Samsudi dan Iin adalah bagian dari 123,8 juta orang yang akan mudik tahun ini. Angka ini naik 44 persen dari tahun lalu. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, ada 26,45 persen atau 32,75 juta pemudik dari semua wilayah Indonesia yang menuju Jawa…

Keywords: Covid-19Mudik LebaranPemulihan EkonomiArus MudikMudik
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…