Nasib Turis Asing Di Rumah Detensi Bali
Edisi: 23 Apr / Tanggal : 2023-04-23 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
PRIA berkepala plontos itu memiliki janggut putih hingga menyentuh perut. Dadanya berbulu. Di telunjuk kanannya melingkar cincin perak dengan hiasan burung elang. Ia mengenakan celana pendek merah muda bermotif garis hitam. Uniknya, bagian tengah celana itu dipotong hingga menyerupai rok.
Ia bernama AM, seorang penghuni “senior” Rumah Detensi Imigrasi Denpasar, Bali. Sudah tujuh tahun ia tinggal di sana. Usianya mencapai 57 tahun. AM adalah turis asing dari salah satu negara di Afrika Utara. Petugas imigrasi menangkap pria yang terlihat garang tapi gemar mengenakan rok itu karena melebihi masa tinggal di Indonesia.
Rencana pemerintah memulangkan AM ke negara asal tak kunjung terealisasi. AM lebih memilih “berlindung” di Rumah Detensi. Ia merasa keselamatannya terancam jika tinggal di negeri sendiri. Itu sebabnya AM enggan mengungkapkan identitas dan negara kelahirannya. “Saya takut pulang, negara saya sangat konservatif,” ujarnya ketika ditemui Tempo pada Selasa, 11 April lalu.
Tubuh AM penuh aksesori. Pria kurus dengan tinggi sekitar 160 sentimeter itu menggunakan anting perak bulat pada lubang hidung di sisi kanan. Di kedua daun telinganya tergantung anting perak bulat besar. Beberapa tato juga menghias punggungnya. Pada di sisi kiri tergambar dua buah piramida dan satu gambar patung Sphinx. Tangan kanan dan kaki kiri pria murah senyum ini berisi gelang juga dari perhiasan perak.
AM enggan pulang karena menganggap orang-orang di negara asalnya memahami tubuh dengan norma berbeda. Ia mengaku lebih kerasan tinggal di Indonesia, khususnya Bali. “Saya senang di Indonesia, orangnya baik dan ramah.”Baca: Bekerja dari Tempat Wisata
Kepala Rumah Detensi Imigrasi Denpasar Babay Baenullah menilai AM sosok yang unik. AM terlihat santai dan selalu memperlihatkan kesan bersahabat. Tapi, jika sedang didatangi tamu, petugas memintanya menggunakan celana yang tak dimodifikasi. AM kerap mengisi waktu luang di blok kamar dengan membaca buku. “Salah satunya buku tentang Nabi…
Keywords: Kementerian Hukum dan HAM, Turis Asing, Imigrasi, Pelanggaran Imigrasi, Bali, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…