Berkah Dan Masalah Turis Asing Di Bali
Edisi: 23 Apr / Tanggal : 2023-04-23 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
ANTREAN panjang turis asing mengular di depan pintu masuk Old Man’s Bar di Jalan Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Badung, Sabtu, 1 April lalu. Malam itu, tiga petugas keamanan memeriksa setiap pengunjung yang hendak masuk ke bar tersebut. Sebagian pengunjung yang telah melewati pintu masuk menempati area sisi kanan bar untuk sekadar duduk santai sembari menikmati bir dan minuman beralkohol lain.
Sebagian pengunjung lain bergegas ke sisi kiri bar. Ada lantai dansa dan disjoki. Warna-warni cahaya lampu dan alunan musik yang diputar disjoki seperti membius para pengunjung yang datang ke Old Man’s Bar malam itu. “Kalau malam Minggu pasti ramai. Mayoritas tamu di sini turis asing,” kata Kadek Dian, pramusaji di bar tersebut.
Kadek mengatakan pengunjung Old Man’s Bar kembali ramai sejak pariwisata Bali kembali bergairah selepas hajaran pandemi Covid-19. "Mulai November atau Desember 2022, pengunjung mulai ramai lagi," ujarnya. Menurut dia, mayoritas turis asing yang kerap berkunjung ke Old Man's Bar berasal dari Amerika Serikat dan Rusia dengan rentang usia 20-27 tahun.
Suasana Old Man's Bar di Canggu, Kuta Utara, Badung, Balu, 1 April 2023/Tempo/Yosea Ara Pramudita
Belakangan, gelombang kedatangan turis asing ke Bali memang terus bertambah. Yang menonjol wisatawan asal Rusia. Dari data Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali, sejak 1 Januari hingga 1 April 2023, total ada 52.985 warga Rusia yang berada di Pulau Dewata. Rusia menempati urutan ketiga turis asing terbanyak yang menyerbu Bali, setelah Australia dan India.
Bali masih menjadi destinasi pilihan para pelancong asing, termasuk Rusia. Mereka berpandangan Bali adalah “surga” untuk berlibur. Contohnya Anna Pomarina, perempuan asal Rusia yang memilih Bali sebagai tujuan wisatanya. Bagi Pomarina, Bali adalah tempat yang menawarkan banyak pesona. Kondisi alamnya, dari gunung hingga pantai, bagus. Masyarakatnya ramah. Tradisinya pun menarik.
“Tentu, orang Rusia yang berpikir tentang ekologi, kedamaian, juga tentang dunia, mereka percaya Bali tempat yang kudus,” kata Pomarina saat berbincang dengan Tempo di sebuah kafe di Denpasar, Kamis, 6 April lalu.
Pomarina sangat menyukai alam. Dia kerap menghabiskan waktu di pantai. Dia juga telah mendaki beberapa gunung di Bali, seperti Gunung Agung dan Batur. Pomarina menuturkan, banyak teman-temannya dari Rusia yang berada di Bali mempunyai ketertarikan serupa. Mereka juga mengunjungi tempat seperti air terjun, pantai, dan gunung. “Teman-teman saya juga banyak yang vegetarian, suka yoga dan meditasi, serta menjalani hidup sehat,” tuturnya.
Pomarina berasal dari Rusia bagian utara. Di negara asalnya, ia pernah bekerja di bidang sumber daya manusia. Kecintaan pada Bali kemudian mendorongnya untuk tinggal di Pulau Dewata. Sejak 2020, dia berada di Bali. Sebelum menetap di Bali, ia tinggal di Jakarta sejak 2015.
Saat ini dia mempunyai kartu izin tinggal terbatas atau kitas. Dengan kata lain, dia bisa tinggal dengan durasi cukup lama dan dapat bekerja dari Indonesia. “Saya punya kitas. Pekerjaan saya adalah mencari investor dari Rusia untuk berinvestasi di Bali,” ucapnya.
Kristina Kc, 29 tahun, perempuan asal Saratov, Rusia bagian…
Keywords: Turis Asing, Pariwisata, Bali, Canggu, Turis Rusia, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…