Megawati Atau Jokowi: Ganjar Pranowo Loyal Kepada Siapa?
Edisi: 4 Juni / Tanggal : 2023-06-04 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
PENETAPAN Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada 21 April lalu tak lepas dari pengaruh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo. Ganjar, kini Gubernur Jawa Tengah, mengakui dua tokoh itu berperan penting dalam pencalonannya.Menurut Ganjar, Jokowi berpengaruh dengan memberikan dukungan yang mengatrol elektabilitasnya. Sedangkan Megawati berperan penting dalam menentukan keputusan partai yang akan mengusung calon presiden. “Saya beruntung memperoleh dukungan dari dua tokoh itu,” kata Ganjar, 54 tahun.Setelah ditunjuk menjadi calon presiden, Ganjar masih menghadapi persoalan. Elektabilitasnya masih jeblok karena penolakannya terhadap tim nasional sepak bola Israel dalam Piala Dunia U-20 yang semula akan diadakan di Indonesia. Dia juga menyadari sebagian pemilih PDIP belum sepenuhnya bisa menerima pencalonannya karena mereka mendukung putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani.Ganjar menerima wartawan Tempo, Raymundus Rikang dan Jamal A. Nashr, di Puri Gedeh, rumah dinas gubernur di Semarang, Rabu, 31 Mei lalu. Selama satu setengah jam, ia menjawab berbagai pertanyaan dari situasi di lingkup internal PDIP hingga penilaiannya terhadap pemerintahan Jokowi. Suara Ganjar sesekali meninggi ketika ditanyai tentang gagasannya sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.Dia juga bercerita bahwa penunjukannya sebagai calon presiden telah mengubah kesehariannya. Setidaknya soal telepon seluler. Ganjar menyebutkan bahwa ia menerima hampir 7.000 pesan setelah pengumuman di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat. “Handphone saya sampai hang, lalu ganti baru dan semua pesan terhapus,” ujarnya, lalu terbahak.Baca: Bagaimana Megawati Diam-diam Memilih Ganjar Sebagai Calon Presiden?Presiden Joko Widodo mengakui cawe-cawe dalam pemilihan presiden. Anda menerjemahkan itu sebagai bantuan untuk pemenangan Anda?Untuk bangsa dan untuk kesinambungan.Anda selama ini dianggap salah satu calon yang mendapat endorsement Jokowi.Pak Jokowi mendorong banyak tokoh. Ada Mbak Puan Maharani, Pak Airlangga Hartarto, Pak Erick Thohir, saya, dan Pak Prabowo Subianto. Cawe-cawe itu hak politik beliau. Masak, enggak boleh, sih? Yang tidak boleh itu merekayasa pemilihan umum. Cawe-cawe itu dalam arti ikut melobi karena terbukti beliau hadir saat pengumuman calon presiden PDI Perjuangan di Batutulis, Bogor.Pencalonan Anda tak lepas dari dukungan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. Apa pendapat Anda?Pak Jokowi memberikan endorsement pertama sebelum partai memutuskan. Pak Jokowi mengatakan kriteria pemimpin berambut putih dan wajah berkerut, itu pasti saya. Relawan kemudian bergerak. Saya memperoleh elektabilitas tinggi, dan itu menjadi salah satu pertimbangan partai. Ibu Mega lantas memutuskan dan partai berkonsolidasi. Saya beruntung memperoleh dukungan dari dua tokoh yang berpengalaman sebagai presiden.Seberapa penting dukungan mereka terhadap pencalonan Anda?Faktor Pak Jokowi sangat penting ketika berbicara soal efek elektoral sebelum pengumuman partai. Kami pergi bersama sehingga membentuk citra sebagai orang dekat beliau. Dalam survei, pendukung Pak Jokowi sebagian besar ke saya. Sedangkan Ibu Mega waktu itu masih menunggu konsolidasi di lingkup internal PDIP dan menimbang berbagai perhitungan. Dukungan Pak Jokowi itu terjadi sebelum pengumuman dalam bentuk relawan dan sokongan Ibu Mega merupakan dukungan partai politik. Sebab, cuma partai yang bisa mengusung calon presiden dan tak bisa perseorangan.Anda lebih loyal kepada siapa?Ini seperti keping mata uang yang tak dapat dipisahkan. Saya loyal kepada Ibu Mega dan Pak…
Keywords: Ganjar Pranowo, Jokowi, Megawati Soekarnoputri, Megawati, Pemilu 2024, PDIP, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…