Tiger Stripes Di Festival Film Cannes
Edisi: 11 Jun / Tanggal : 2023-06-11 / Halaman : / Rubrik : LAY / Penulis :
ZAFFAN adalah anak perempuan kebanyakan. Ia tumbuh di desa di tengah hutan di Malaysia dari keluarga biasa dan, tentu saja, tidak cukup memberikan pendidikan seksual untuknya. Gadis 12 tahun ini pun harus sendirian melewati masa pubertasnya yang sulit.
Pergulatan Zaffan di awal usia remajanya itu digambarkan secara ekstrem sekaligus jenaka dalam film berbahasa Melayu, Tiger Stripes. Film panjang karya pertama sutradara asal Malaysia, Amanda Nell Eu, ini diramu dengan isu perundungan dan mitos harimau jadi-jadian. Para juri dari kalangan kritikus di Semaine de la Critique Cannes 2023—acara paralel di Festival Film Cannes—pun memilihnya sebagai film terbaik.
Film dibuka dengan suasana sekolah dua lantai khusus untuk perempuan. Hutan menaungi sisi kiri dan kanannya dengan lapangan berumput hijau. Zaffan (diperankan Zafreen Zairizal) bersahabat dengan dua teman sekelasnya, Farah (Deena Ezral) dan Mariam (Piqa). Mereka berlarian di hutan lalu bercengkerama di sungai berarus deras sepulang sekolah.
Di sekolah, Zaffan cukup pintar (ia mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya), tapi juga bengal. Mengenakan jilbab,…
Keywords: Tempo Film Festival, Festival Film Cannes, Industri Film, Tiger Stripes, 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…