Geliat Cosplay Setelah Pandemi Covid-19

Edisi: 18 Jun / Tanggal : 2023-06-18 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :


SETELAH mengenakan kostum setelan atasan dan bawahan, Maria Margaretha Earlene langsung meraih wig hitam mekar dan bando berwarna merah muda. Siang itu, di sebuah restoran dengan dekorasi taman di Kembangan, Jakarta Barat, Earlene tampil dengan permainan kostum atau cosplay mirip Snow White, tokoh utama film animasi Walt Disney, Snow White and the Seven Dwarfs. Dia kemudian memilih beberapa sudut dan berganti-ganti gaya dalam sesi pemotretan. “Sebelum sampai sini, saya sudah makeup di rumah, sekitar dua jam,” kata Earlene kepada Tempo, Selasa, 13 Juni lalu.
Perempuan 36 tahun itu berkecimpung di dunia cosplay sejak 2010. Semua berawal dari serial anime asal Jepang, One Piece. Saat itu rekan kuliahnya di Universitas Trisakti, Jakarta, memakai kostum salah satu karakter serial anime tersebut ketika datang ke sebuah acara cosplay. Earlene pun terpikat. Earlene adalah penggiat cosplay yang biasa memainkan pertunjukan yang mempunyai alur cerita dan musik latar. Dia pernah masuk daftar nomine penata rias film terbaik Piala Citra Festival Film Indonesia 2021 melalui film Asih 2. 
Salah satu kegiatan cosplay yang paling ia ingat adalah acara bertajuk “Spy Family” di Senayan Park, Jakarta, pada 30 Juli 2022. Saat itu Earlene dan kelompoknya tampil dalam pertunjukan cosplay yang berkisah tentang pembunuh bayaran yang menikah dengan seorang mata-mata. “Saya memerankan salah satu tokoh di cerita itu dengan kostum cosplay serba hitam,” ujarnya. 
Earlene, yang juga dosen di Universitas Bina Nusantara, Jakarta, kerap membikin alur cerita, musik latar, dan desain kostum hingga menata koreografi ketika tampil bersama tim cosplay-nya. Boleh dibilang dia termasuk penggiat cosplay yang merancang sendiri kostum berbagai karakter. Kostum Snow White yang ia kenakan pada sesi pemotretan di sebuah restoran di Kembangan siang itu adalah salah satu kreasinya. Untuk membuat kostum karakter yang memadukan beberapa bahan kain bermotif khas Indonesia itu, dia merogoh kocek hingga Rp 4 juta. 
Dia juga pernah membuat kostum karakter Cinderella dengan diameter hampir 3 meter dan menghabiskan dana hingga Rp 10 juta. Bagi Earlene, aktivitas sebagai penggiat cosplay yang menaruh perhatian pada karakter orisinal memang harus digeluti dengan hati. “Seperti kostum yang aku bikin ini, Snow White, aku menentukan renda-renda bahan, cutting, dan lain-lain,” tuturnya.

•••
COSPLAY berasal dari gabungan kata costume play, aktivitas dan pertunjukan seni yang menampilkan orang-orang yang mengenakan kostum dan aksesori untuk mewakili karakter tertentu. Terminologi ini dimunculkan oleh Nobuyuki Takahashi dari Jepang ketika hadir dalam konvensi Fiksi Ilmiah Dunia di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 1984. Sejak 1960-an, penggemar cerita dan film fiksi ilmiah kerap mengadakan acara konvensi tersebut. Saat itu para peserta mengenakan kostum berbagai macam karakter film fiksi ilmiah, seperti Star Trek.
Dalam perjalanannya, cosplay merambah ke Indonesia. Pada medio 2000-an, aktivitas cosplay makin ramai dibicarakan di Indonesia. Hal itu ditandai dengan berlangsungnya acara cosplay di Universitas Indonesia. Selain itu, pengaruh anime dan…

Keywords: AnimeCosplayPermainan KostumLakon Kostum
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…