Tan Malaka Tak ‘idealis’

Edisi: 25 Jun / Tanggal : 2023-06-25 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :


TULISAN Ahmad Sahidah, “Kosakata Tan Malaka” (majalah Tempo, April 2016), menyanjung ketangkasan berbahasa pemikir berdarah Minang itu, terutama atas keberhasilannya menjelaskan istilah sains-filsafat ke bahasa sehari-hari. Juga upaya konsistennya memberikan padanan istilah asing ke bahasa Indonesia, seperti “persangkaan” untuk “hypothesis” dan “kamar ilmu pisah” untuk “laboratory”.
Namun agaknya kecenderungan berbahasa Tan Malaka belum bisa ditangkap secara jernih oleh sejumlah pembaca, sehingga tak jarang membuat inti pikirannya tak berterima dan sekilas tampak bertentangan. Kita bisa melihat pada kutipan populer yang dialamatkan secara keliru kepadanya: “idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda”.
Kutipan itu telah dianggap secara luas sebagai kebenaran mutlak, seolah-olah betul pernah meluncur dari mulut atau ditulis di atas kertas oleh sang Datuk sendiri. Para mahasiswa dan aktivis kerap menggunakannya untuk menggerakkan semangat massa. Media arus utama turut menyebarkan kutipan palsu kala membahas sosok Tan Malaka. Padahal, sejatinya, kalimat tersebut diambil dari film biografi Marquis de Sade besutan Philip Kaufman, Quills (2000). Kalimat…

Keywords: Tan MalakaBahasaFilsafatMadilog
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…