Jaringan Windu Aji Sutanto dalam Banyak Perkara

Edisi: 23 Jul / Tanggal : 2023-07-23 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


GONJANG-GANJING kasus tambang nikel ilegal di Blok Mandiodo, Sulawesi Tenggara, merembet hingga gedung Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung. Pemeriksaan tim Jaksa Agung Muda Pengawasan menyimpulkan Direktur Ekonomi dan Keuangan Jaksa Agung Intelijen Raimel Jesaja terlibat pemerasan terhadap sejumlah pengusaha tambang nikel di Kabupaten Konawe Utara tersebut. Karena melanggar aturan disiplin berat, jaksa pengawas merekomendasikan Raimel dicopot. Kewenangannya sebagai jaksa ikut dicabut. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengabulkan rekomendasi itu. “Disetujui pencopotannya karena ada hasil rekomendasi,” katanya kepada Tempo pada Sabtu, 22 Juli lalu.

Raimel baru lima bulan menjadi direktur. Pada 2 Maret 2022 hingga Februari lalu ia menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. Pada September 2022, PT Aneka Tambang Tbk melaporkan dugaan penambangan nikel ilegal di area konsesi mereka di Konawe Utara. Penyidikan kasus itu mandek hingga berbulan-bulan. Rupanya, Raimel diduga menerima setoran dari para pengusaha tambang yang terlibat. Salah satunya dari manajemen PT Lawu Agung Mining, mitra kerja sama operasi PT Aneka Tambang atau Antam yang mengelola wilayah konsesi tambang nikel di Blok Mandiodo. Raimel juga ditengarai memeras sejumlah perusahaan subkontraktor yang digandeng PT Lawu Agung. Para jaksa menyebutkan nilai suapnya mencapai miliaran rupiah.

Windu Aji Sutanto berjalan menuju mobil tahanan di Gedung Bundar Jampidsus Kejaksaan Agung, Jakarta, 18 Juli 2023/Tempo/M Taufan Rengganis
Kasus tambang nikel ilegal Blok Mandiodo mencuat setelah terbitnya laporan investigasi majalah Tempo berjudul “Pencahar Nikel Ilegal” pada edisi 23-29 Januari 2023. Laporan itu menemukan PT Lawu Agung Mining menambang di kawasan hutan tanpa izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mereka menjual bijih nikel menggunakan dokumen abal-abal ke smelter lain. Sepuluh hari kemudian, Jaksa Agung mencopot Raimel sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara.
Dihubungi lewat sambungan telepon, Raimel mengaku sedang tak sehat. Ia menolak menjelaskan detail sanksi dari Jaksa Agung. “Kapan-kapan kita bisa bertemu langsung, ya,” ujarnya.Baca: Bersih-bersih Blok Mandiodo
Seseorang yang mengetahui pencopotan Raimel mengatakan Sanitiar Burhanuddin merasa gerah atas ulah Raimel. Soalnya, Burhanuddin menerima informasi bahwa Raimel mengklaim uang yang ia terima dari PT Lawu Agung disebar untuk menyawer petinggi Kejaksaan Agung. Informasi yang diterima Jaksa Agung menyebutkan pemberi suap untuk Raimel adalah Windu Aji Sutanto, pemilik PT Lawu Agung.

Lokasi tambang ilegal di wilayah Izin Usaha Pertambangan PT Antam (Persero) di Blok Mandiodo pada 27 Januari 2023/Tempo/Linda Trianita
Manajemen perusahaan subkontraktor PT Lawu Agung yang dimintai uang suap melaporkan hal itu ke Kejaksaan Agung. Dari penyelidikan para jaksa, mereka mengendus Raimel tak bekerja sendirian. Ada Asisten Tindak Pidana Khusus dan Koordinator…

Keywords: PT Aneka Tambang Tbk | AntamMakelar KasusMafia PerkaraTambang Nikel IlegalNikel IlegalBlok MandiodoKaryotoKorupsi Menara BTSWindu Aji SutantoLawu Agung Mining
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…