Jika Para Lansia Mendaki Gunung

Edisi: 6 Agus / Tanggal : 2023-08-06 / Halaman : / Rubrik : GH / Penulis :


BAGI Agam Napitupulu, Gede dan Pangrango menjadi gunung yang akrab belakangan ini. Sejak Agustus 2022, pria 73 tahun ini sudah 12 kali mendaki dua gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat, tersebut. “Gunung Gede dan Pangrango itu sudah seperti halaman belakang rumah saya,” kata Agam ketika berbincang dengan Tempo di rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Agustus lalu.
Agam bercerita, ia pertama kali mendaki Gede dan Pangrango pada Desember 1968, saat baru menjadi anggota Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI). “Sejak itu, saya sering banget naik Gede dan Pangrango, sudah enggak terhitung lagi,” ujar anggota senior Mapala UI ini.
Pada 1980-an, alumnus Fakultas Ekonomi UI ini sempat vakum mendaki gunung karena urusan pekerjaan. Agam mulai aktif mendaki kembali pada 1997. Agam mengungkapkan, sekitar dua tahun sebelum aktif kembali, ia giat melatih fisiknya agar bugar.
Sore itu, Agam memperlihatkan tiga buku catatan latihan fisik yang ia tulis sejak 1995. Salah satu buku berisi daftar panjang latihan fisiknya, dari push-up, sit-up, hingga angkat beban. Semuanya tersusun secara rinci. Agam menjelaskan, ia rutin mencatat latihan agar dapat melihat perkembangan fisiknya dari hari ke hari.
Agam adalah tipe pendaki yang selalu menghitung banyak hal. Dia melatih diri untuk mempersiapkan segala sesuatu sematang mungkin, termasuk dengan melatih fisik secara rutin. “Setelah fisik kembali bugar, pada 1997 saya mulai naik gunung lagi,” tuturnya.
Selain mendaki Gede dan Pangrango yang sudah menjadi langganannya, Agam menggapai tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia: Bukit Raya, Binaiya, Latimojong, Semeru, Rinjani, Kerinci, dan Carstensz Pyramid (Puncak Jaya). Agam juga sudah menjelajahi beberapa gunung tinggi di luar negeri. Pada 2015, ayah dua anak ini sukses menaklukkan Gunung Elbrus di Rusia yang berketinggian 5.642 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dua tahun berselang, ia menjejakkan kaki di puncak Gunung Aconcagua (6.961 mdpl), Argentina.
Agam menuturkan, salah satu pengalamannya yang berkesan adalah ketika dia mencapai Carstensz Pyramid di Papua pada 2013. Bersama dua rekannya di Mapala UI, Fandhi Ahmad dan Adiseno, dia menempuh perjalanan panjang selama 15 hari melalui jalur pendakian Sugapa. Jalur tersebut murni ditempuh dengan berjalan kaki, sonder sarana transportasi seperti helikopter.
Lebih dari satu bulan Agam mempersiapkan diri untuk pendakian itu. Dia melatih kemampuan teknis memanjat, menuruni tebing, serta menyeberangi tebing menggunakan tali. Latihan itu, kata Agam, disesuaikan dengan medan pendakian yang hendak ditempuh. “Selain itu, kami menyiapkan porter. Setiap dua pendaki harus menggunakan jasa tiga porter,” ujar Agam.
Pada hari kedelapan pendakian, Agam menerangkan, mereka mulai berjalan menuju puncak Carstensz. Di tengah udara dingin dengan suhu di bawah 0 derajat Celsius, mereka…

Keywords: Gunung ElbrusMendaki GunungMapala UIWanadriGunung Gede dan PangrangoCarstensz Pyramid
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…