Mengapa Bahasa Menyediakan Seksisme

Edisi: 20 Agu / Tanggal : 2023-08-20 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :


PANDANGAN dunia seseorang terpancar melalui caranya berbahasa, apa yang dibahasakan, dan konstruksi bahasa yang digunakannya dalam merespons realitas. Peradaban manusia kepalang dibangun dalam tatanan berpikir patriarkis, yang muncul dalam bahasa yang seksis, yakni bahasa yang merepresentasikan laki-laki dan perempuan secara tidak setara.
Seorang suami yang berkata, “Gini nih enaknya udah nikah. Ada yang bisa buatkan kopi, he-he-he...,” sangat mungkin memandang menyeduh kopi sebagai tugas yang hanya pantas dikerjakan istrinya. Sekalipun si suami berupaya menutup perkataannya dengan tawa, paradigma patriarkis di belakangnya tidak tersamarkan sedikit pun. Perkataan itu memperlihatkan bahwa di dalam kepala si suami telah tersedia dua keranjang tugas domestik yang dibedakannya berdasarkan peran gender.
Kaum perempuan tidak perlu seketika ngamuk-ngamuk kepada kaum laki-laki. “Penyakit genetik” ini juga diidap oleh kaum perempuan. Persoalan seksisme bukan tentang siapa dan apa jenis kelamin pelakunya. Persoalannya berada dalam wilayah pikiran dan cara pandang komunal. Masyarakatlah yang telah membuatnya bernapas panjang dan terinternalisasi ke dalam diri setiap orang lintas generasi.
Saya duga Anda tidak akan kesulitan bertemu dengan perempuan yang berpikir dan berbahasa seksis terhadap kaumnya sendiri.…

Keywords: BahasaSeksisHaris dan FatiaPatriarkiBadan Bahasa
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…