Watak Paternalisme Dalam Istilah Senior

Edisi: 27 Agu / Tanggal : 2023-08-27 / Halaman : / Rubrik : BHS / Penulis :


SEORANG rektor yang baru dilantik mengucapkan terima kasih kepada rektor terdahulu dengan menyebutnya sebagai “rektor senior”. Dalam kesempatan lain, sebutan itu ditirukan oleh pejabat di bawahnya: ada “wakil rektor senior”, “dekan senior”, “wakil dekan senior”, hingga “ketua jurusan senior”. Bahkan ada pula sebutan “sangat, sangat senior” untuk seseorang yang sudah lama lengser dari jabatannya.
Sebutan-sebutan tersebut menunjukkan bekerjanya bahasa di dalam konteks kekuasaan, patronase, dan paternalisme yang telah mendarah daging dalam struktur birokrasi Indonesia. Situasi sosial tertentu memang bisa mempengaruhi pola kebahasaan. Sebutan “senior” juga memposisikan orang yang menjadi atasan sebagai bapak dan orang yang menyebutnya demikian sebagai anak.
Watak paternalisme yang feodalistis ini sesungguhnya tak relevan dengan semangat reformasi birokrasi. Di samping menjadi penghalang terbesar untuk menyampaikan kritik dan menyuarakan ketidaksetujuan, sebutan itu menunjukkan bahwa pejabat dan mantan pejabat menjadi patron yang mesti diteladankan.
Untuk…

Keywords: Reformasi BirokrasiBahasaMakna KataBahasa JawaPaternalisme
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…