Modal Xinyi Dan Artha Graha Membangun Pulau Rempang

Edisi: 17 Sep / Tanggal : 2023-09-17 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


SUASANA tegang menghantui warga Kelurahan Sembulang, Batam, Kepulauan Riau, dalam sepuluh hari terakhir. Mereka selalu curiga saat ada mobil atau kendaraan asing yang masuk ke perkampungan mereka. Sembulang, salah satu kampung tua di Pulau Rempang, kini dijaga puluhan polisi dan tentara yang menempati kantor kecamatan. "Suasananya seperti di daerah operasi militer. Selama 30 tahun di sini, saya tak pernah merasa seperti sekarang," kata Hardi, Ketua Rukun Warga 002 Sembulang, kepada Tempo pada Rabu, 13 September lalu.
Ketegangan terjadi selepas terjadi bentrokan antara aparat dan warga yang menolak pembangunan megaproyek Rempang Eco-City. Sembulang adalah salah satu kampung yang masuk 2 hektare zona pertama Rempang Eco-City. Setelah menyandang status proyek strategis nasional, daerah ini bakal menjadi kawasan industri, perdagangan, dan wisata yang terintegrasi. Proyek ini digarap oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) bersama PT Makmur Elok Graha atau MEG, anak perusahaan Grup Artha Graha.
Warga sudah mendengar rencana pembangunan kawasan industri di Rempang sejak Februari lalu. Namun baru pada Juli lalu BP Batam mengadakan sosialisasi pertama dan memberi kepastian soal proyek Rempang Eco-City yang akan dibangun di kampung itu. "Kami diberi tahu akan dibangun pabrik kaca," ucap Hardi.
MEG mengempit hak eksklusif dari Badan Otorita Batam dan Pemerintah Kota Batam untuk mengelola dan mengembangkan Rempang Eco-City. Perusahaan ini menguasai sertifikat hak guna bangunan seluas 16.583 hektare dengan masa konsesi 80 tahun. Rencana pengembangan Pulau Rempang diteken pada Agustus 2004.

Salah satu aktivitas di pabrik milik Xinyi Glass Holdings Ltd./www.xinyiglass.com
Setelah mati suri bertahun-tahun, proyek itu kembali hidup tahun ini setelah ada investor yang masuk. “BP Batam sudah kosongkan, baru serahkan kepada kami, untuk kami. Dasar itu untuk menyiapkan investor…

Keywords: Tomy WinataPanel SuryaPulau RempangRempang Eco CityKonflik RempangXinyi
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…