Mengapa Partai Demokrat Bergabung Ke Koalisi Prabowo

Edisi: 24 Sep / Tanggal : 2023-09-24 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


MENGUMPULKAN politikus Partai Demokrat di resor Upper Clift, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 12 September lalu, Susilo Bambang Yudhoyono membahas arah dukungan untuk pemilihan presiden 2024. Sambil melukis pemandangan Gunung Pancar, Yudhoyono menyampaikan bahwa peluang partainya bergabung dengan koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menciut.Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Demokrat Andi Arief, yang mengikuti pertemuan itu, mengatakan Yudhoyono mengevaluasi penjajakan partainya dengan koalisi Ganjar Pranowo, juga koalisi Prabowo Subianto. Andi mengakui komunikasi dengan PDIP sebagai partai pengusung Ganjar lebih alot ketimbang dengan Gerindra, partai pengusung Prabowo. “Komunikasi dengan PDIP seperti hubungan yang tidak disetujui orang tua, belum jodoh,” kata Andi kepada Tempo di kantor Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September lalu.Tiga peserta pertemuan bercerita, Yudhoyono menyinggung pesan yang dikirim putranya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, kepada Ketua PDIP Puan Maharani, awal September lalu. Agus bertanya tentang komunikasi dengan PDIP setelah Demokrat hengkang dari koalisi Anies Baswedan. Agus dan Puan sebelumnya bertemu pada pertengahan Juli lalu.Salah satu kolega Yudhoyono menunjukkan tangkapan layar percakapan Agus dengan Puan. Isinya, Puan menyampaikan bahwa partainya belum mendapat perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Puan lantas meminta Agus menunggu. Tapi, selama sekitar sepekan, Puan tak memberikan kepastian kepada Agus.Sejumlah hadirin lalu mendesak Yudhoyono segera memutuskan mendukung Prabowo. Tapi presiden keenam itu meminta waktu dua hari untuk menunggu kepastian dari PDIP.Baca: Rencana Rekonsiliasi SBY-MegawatiSaat bertemu dengan orang-orang dekatnya di Pacitan, Jawa Timur,…

Keywords: Prabowo SubiantoSusilo Bambang YudhoyonoGanjar PranowoAnies BaswedanAgus Harimurti YudhoyonoPemilu 2024Partai DemokratKoalisi PrabowoKoalisi GanjarKoalisi Anies
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…