Beton Rumah Dari Popok Bekas 

Edisi: 24 Des / Tanggal : 2023-12-24 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :


RUMAH di ujung Gang Abah Buce, Kelurahan Padasuka, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu tampak unik dibanding hunian di sekitarnya. Sekujur dinding luarnya berupa panel-panel dari beton ringan berwarna abu-abu berukuran 60 x 60 sentimeter dan tebal 1 sentimeter. Setiap panel dipasang dengan cara mengencangkan baut di keempat sudutnya. “Itu serat popok sekali pakai,” kata Muhammad Arief Irfan pada 19 Desember 2023 sembari menunjuk serabut putih yang menyembul di bagian atas panel.
Ya, rumah panel beton inovasi Irfan dan tim Titano.corp atau PT Tekno Intermedia Kreativindo itu memang terbuat dari campuran semen, air, pasir, dan popok bayi sekali pakai atau diaper. Titano adalah perusahaan rintisan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pengajar universitas swasta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yakni Irfan sebagai Komisaris, Anjar Primasetra selaku Direktur Utama, dan Siswanti Zuraida sebagai Direktur. Bergabung pula Firman Fadhly A.R., Andrie Harmaji, dan Ilham. 
Ide pembuatan bahan bangunan yang ramah lingkungan itu berawal dari Siswanti Zuraida alias Sisda. Sarjana Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah yang melanjutkan ke Program Pascasarjana Arsitektur di ITB, Bandung, dan Program Doktor Teknik Lingkungan The University of Kitakyushu, Jepang, itu membuat penelitian disertasi bersama rekan sekampusnya, Romi Bramantyo Margono dan Bart Dewancker, dari Jurusan Arsitektur. Hasil riset itu dipublikasikan di Scientific Reports pada 18 Mei 2023 dengan judul “Application of non-degradable waste as building material for low-cost housing”. 
Menurut Sisda, popok sebagai limbah yang tak dapat terurai secara alami itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara swadaya untuk bahan bangunan rumah murah menggunakan teknologi sederhana. “Saat ini lebih cocok diaplikasikan untuk rumah sederhana,” ujar Sisda melalui jawaban tertulis, 19 Desember 2023. Sisda masih tinggal di Jepang untuk menemani suaminya yang juga sedang menempuh studi di sana.
Awalnya riset Sisda adalah pembuatan panel beton dari limbah plastik. Pembuatannya melibatkan masyarakat agar bisa mengolah sampah. Anjar kemudian membuat desain rumah dari panel beton limbah plastik itu dan dipajang di akun media sosialnya. Sebuah perusahaan Jepang tertarik pada karya tersebut. Perusahaan itu lalu menantang tim untuk mengolah popok tak layak jual dari sebuah pabrik. “Popok yang reject itu bisa sampai 5 persen,” tutur Irfan. 
Mereka memulai riset pada Februari 2020. Sebulan kemudian, ketika pandemi…

Keywords: ITBSemenPopok BayiBahan Bangunan yang Ramah LingkunganPopok Sekali Pakai
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…