Siapa Tauke Dan Jenderal Yang Berkongsi Di Smelter Nikel

Edisi: 07 Jan / Tanggal : 2024-01-07 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


SETELAH tertunda dua hari, polisi akhirnya melakukan gelar perkara kasus ledakan di smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) pada 3 Januari 2024. Gelar perkara di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah itu berlangsung setelah penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara, mengumpulkan bukti, meminta keterangan ahli dan saksi-saksi, serta menguji sampel bukti di laboratorium. “Sekarang sudah naik ke penyidikan,” kata Kepala Kepolisian Resor Morowali Ajun Komisaris Besar Suprianto pada 5 Januari 2024.
Menurut Suprianto, investigasi kebakaran smelter PT Tsingshan Indonesia yang menewaskan 21 pekerja ini melibatkan tim Disaster Victim Identification, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System, serta tim laboratorium forensik dari Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasi smelter ditutup selama olah tempat kejadian perkara dan pengambilan sampel untuk laboratorium berlangsung. “Kurang-lebih selama tiga hari,” ujarnya.
Di tengah penyelidikan itu, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) selaku kawasan industri yang menjadi domisili operator smelter nikel, termasuk ITSS, melakukan aneka perbaikan. Menurut Direktur Komunikasi IMIP Emilia Bassar, perusahaannya memprioritaskan sistem pengawasan aspek kesehatan dan keselamatan kerja atau K3. “IMIP berupaya untuk mendapatkan ISO 9001 dengan terus meningkatkan sistem manajemen mutu,” tuturnya melalui surat elektronik pada 5 Januari 2024.
IMIP yang berlokasi di Desa Fatufia, Kecamatan Bahadopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, adalah tempat bermukimnya perusahaan-perusahaan pengelola smelter yang mengolah dan memurnikan mineral hasil pertambangan. Kawasan Industri Morowali masuk daftar proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor…

Keywords: Smelter NikelIMIPITSSSmelter PT Tsingshan IndonesiaBintang Delapan GroupSintong PanjaitanHalim MinnaHamid Minna
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…