Mengapa Elektabilitas Prabowo-gibran Mandek?
Edisi: 14 Jan / Tanggal : 2024-01-14 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
SEBULAN menjelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 digelar, Andre Rosiade kerap berkeliling Sumatera Barat. Sambil berkampanye untuk maju kembali sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua Partai Gerindra Sumatera Barat itu berupaya memenangkan calon presiden-wakil presiden Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.Andre menuturkan, meskipun Prabowo Subianto dua kali menang di Sumatera Barat, yaitu pada Pemilu 2014 dan 2019, gerakan menambah perolehan suara Ketua Umum Partai Gerindra itu tak kendur. “Kami menemui masyarakat dan menjelaskan program kerja Prabowo-Gibran,” ujar Andre di gedung DPR, 12 Januari 2024.Pada pemilihan presiden 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa mendapatkan 1,797 juta atau 76,9 persen suara di Sumatera Barat. Sedangkan pada pemilihan presiden 2019, pasangan Prabowo-Sandiaga Uno mengantongi 2,488 juta atau 85,95 persen suara. Namun kondisinya bisa berbeda dalam pemilihan presiden 2024.Empat anggota Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran bercerita, elektabilitas pasangan nomor urut dua itu bersaing ketat dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Sumatera Barat. Ketua Tim Nasional Daerah Anies-Muhaimin Sumatera Barat, Rahmat Saleh, berani menargetkan 80 persen suara di provinsi itu akan dikantongi jagoannya. Andre tak menampik jika elektabilitas Prabowo dan Anies disebut menempel. “Fakta di lapangan ada persaingan ketat antara Pak Prabowo dan Mas Anies,” katanya.Peneliti senior Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim, menjelaskan, Sumatera Barat yang mayoritas pemilihnya adalah muslim konservatif telah mengalihkan suara dari Prabowo ke Anies. Sebabnya, Prabowo dianggap meninggalkan pemilih dengan bergabung ke pemerintahan. Sejak Oktober 2019,…
Keywords: Pemilu 2024, Elektabilitas Prabowo, Prabowo, Pilpres 2024, Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…