Bansos Jokowi Menjelang Pemilu. Untuk Apa?
Edisi: 21 Jan / Tanggal : 2024-01-21 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
KABAR mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati muncul di tengah rencana pemerintah jorjoran mengucurkan bantuan sosial (bansos) menjelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Namun, pada Jumat, 19 Januari 2024, dia tiga kali datang ke Istana Negara untuk mengikuti rapat kabinet. Mengenakan kemeja merah jambu, ia banyak tersenyum dan irit bicara.“Saya bekerja,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. Atasannya, Presiden Joko Widodo, membantah jika Sri Mulyani disebut berniat mundur. “Setiap hari kami rapat dengan semua atau sebagian menteri,” ujar Jokowi pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Tiga pejabat pemerintah yang ditemui Tempo pekan lalu menyebutkan ada sejumlah penyebab perempuan 61 tahun itu berniat hengkang dari kabinet. Salah satunya hubungannya yang tak harmonis dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Keduanya disebut-sebut kerap berseberangan soal pengadaan alat utama sistem senjata atau alutsista yang diajukan oleh Prabowo.Sri Mulyani dikabarkan menolak pembelian 12 jet tempur bekas Mirage 2000-5 dari Qatar Air Force dengan nilai 733 juta euro atau sekitar Rp 12,4 triliun. Prabowo pun sempat mengutarakan minimnya dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan. “Banyak yang kami ajukan tak disetujui oleh Menteri Keuangan,” ucapnya dalam debat calon presiden, Ahad, 7 Januari 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 19 Januari 2024. Tempo/Subekti
Menurut narasumber yang sama, Sri Mulyani juga tak mendukung politik dinasti Jokowi. Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, kini menjadi calon wakil presiden Prabowo. Pencalonan Gibran disebut-sebut berdampak pada penggunaan duit negara untuk bantuan sosial yang akan dikucurkan ke masyarakat. Sri Mulyani disebut telah menyampaikan sikapnya kepada Jokowi.Seorang koleganya bercerita, Sri Mulyani juga merasa ditekan oleh Presiden Jokowi untuk mengalokasikan duit negara buat bansos. Kolega Sri Mulyani itu menuturkan, pembahasan soal penyaluran bansos dikebut setelah Mahkamah Konstitusi melalui putusan yang dibacakan pada 16 Oktober 2023 membuka jalan bagi Gibran untuk maju sebagai calon wakil presiden.Narasumber yang sama mengatakan, pada bulan itu, Jokowi meminta Sri Mulyani menyiapkan bantuan El Niño sebesar Rp 500 ribu per bulan untuk setiap penerimanya. Namun Sri Mulyani tak menyetujui rencana itu karena bakal membebani keuangan negara. Akhirnya disepakati besaran nilai bantuan itu Rp 200 ribu per bulan.
Dalam konferensi pers yang digelar Rabu, 25 Oktober 2023, Sri Mulyani menyatakan bantuan langsung tunai El Niño mencapai Rp 7,52 triliun. Dana itu akan disalurkan ke 18,8 juta keluarga hingga akhir tahun. “Kami berikan untuk menambah daya beli mereka,” ujar Sri Mulyani ketika itu.Sri Mulyani juga menganggarkan dana bantuan beras pada Desember 2023 sebesar Rp 2,67 triliun. Bantuan beras sebanyak 10 kilogram per kepala itu akan dibagikan untuk 21,3 juta orang. Bantuan serupa dikucurkan oleh pemerintah pada Maret-Mei…
Keywords: Tri Rismaharini, Sri Mulyani, Jokowi, Pemilu 2024, Bansos, Beras Bansos, Prabowo-Gibran, Politisasi Bansos, Bansos Jokowi, Bantuan el Nino, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…