Hak Jawab Dito Ariotedjo

Edisi: 4 Febr / Tanggal : 2024-02-04 / Halaman : / Rubrik : SRT / Penulis :


ATAS pemuatan artikel Tempo berjudul “Bagaimana Pratikno Menjadi Operator Politik Jokowi” pada Minggu, 28 Januari 2024, dan tayangnya siniar Bocor Alus Politik di YouTube, dengan ini saya ingin menyampaikan hak jawab.
1. Pemberitaan yang menyebutkan bahwa saya (Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo) menerangkan pernah ada pertemuan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek base transceiver station di kantor Menteri Sekretaris Negara tidak benar.
2. Saya tidak pernah melakukan pertemuan tersebut baik yang bersifat sengaja maupun kebetulan.
3. Saya tidak pernah memberikan keterangan mengenai apa yang diberitakan tersebut di lembaga penegak hukum mana pun, di kejaksaan ataupun dalam persidangan/pengadilan.
Dengan beberapa poin keterangan hak jawab saya di atas, saya meyakini pemberitaan yang sebelumnya disampaikan majalah Tempo dan Bocor Alus tidak akurat dan tidak benar sehingga berpotensi menyesatkan publik.
Saya percaya Tempo sebagai media yang kredibel serta mengutamakan informasi yang tepat dan akurat dari sumber hingga pemberitaan. Untuk itu, saya harap dengan adanya hak jawab ini Tempo memberikan klarifikasi dalam siniar Bocor Alus berikutnya dan koreksi atau klarifikasi atas pemberitaan tersebut.
Ario Bimo Nandito AriotedjoMenteri Pemuda dan Olahraga
Terima kasih. Sanggahan Anda sudah kami tayangkan di artikel dan siniar tersebut.



Kemaruk 
DALAM masyarakat hedonistik seperti saat ini, muncul sifat kemaruk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sifat kemaruk diartikan “selalu ingin mendapat banyak; loba”. Sifat itu tidak hanya dalam hal keinginan mempunyai harta benda seperti rumah atau mobil, tapi juga hasrat memiliki kekuasaan.
Budayawan Triyanto Triwikromo memberikan ulasan menarik tentang sifat kemaruk. Jika seseorang sesungguhnya hanya membutuhkan satu tapi menginginkan dua, tiga, empat, dan seterusnya, orang tersebut bisa disebut kemaruk. Jika diberi hati tapi merogoh ampela, itu juga dianggap kemaruk. Seseorang yang seharusnya berkapasitas prajurit tapi kemudian dengan segala cara…

Keywords: Kebebasan BerekspresiKebebasan berbicaraDito AriotedjoDemokrasi IndonesiaPembajakan DemokrasiDanny Hilman Natawidjaja
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Koreksi LIPI
2007-10-28

Dalam artikel ”bersiaga menunggu lin du”, tempo 1-7 oktober, tertera di peta ke terangan ”zona…

K
Klarifikasi Singapura
2007-10-28

Menteri pertahanan juwono sudarsono dalam wawancara dengan tempo, edi si 1-7 oktober 2007, mengatakan bahwa…

T
Tanggapan Jiwasraya
2007-10-28

Menanggapi surat bapak leo d. rus tyanto di tempo edisi 7 oktober dengan judul ”jiwasraya…