Teknik Bayi Tabung Untuk Menyelamatkan Badak Sumatera
Edisi: 18 Feb / Tanggal : 2024-02-18 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :
KABAR menggemparkan tentang keberhasilan ilmuwan Jerman yang melakukan transfer embrio badak pertama di dunia tidak membuat Muhammad Agil terkejut. Ketua Tim Teknologi Reproduksi Berbantu (ART) Badak pada Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB University) itu sudah mafhum sehari sebelum Konsorsium BioRescue mengumumkannya pada konferensi pers, 24 Januari 2024. “Fetusnya ditunjukkan Thomas Hildebrandt melalui Zoom,” kata Agil di kampus IPB University, Bogor, Jawa Barat, Senin, 12 Februari 2024.
Thomas Hildebrandt dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research (Leibniz-IZW) di Berlin, Jerman, adalah kepala proyek BioRescue. BioRescue adalah konsorsium internasional yang terdiri atas para ilmuwan dan konservasionis yang memiliki misi menyelamatkan badak putih utara (Ceratotherium simum cottoni) dari ancaman kepunahan. Pasalnya, badak putih Afrika bagian utara ini hanya tersisa dua individu di dunia, yaitu Najin dan putrinya, Fatu, yang tinggal di Ol Pejeta Conservancy, Kenya, Afrika.
Muhammad Agil, kepala laboratorium teknologi reproduksi berbantu Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor./Tempo/Dody Hidayat
Kedua betina itu tidak bisa memiliki keturunan secara alami lantaran pejantan badak putih utara telah punah dengan matinya badak bernama Sudan pada 18 Maret 2018. Itu sebabnya BioRescue menerapkan ART. Namun, sebagai langkah awal, peneliti mengimplementasikan teknik bayi tabung itu terhadap badak putih selatan (Ceratotherium simum simum) yang populasinya ditaksir Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) sebanyak 16.803 individu yang tersebar di 11 negara Afrika.
Di Kenya, populasi badak putih selatan sebanyak 873 individu. Sebanyak 44 individu berada di Ol Pejeta Conservancy, yang berada sekitar 250 kilometer di utara Nairobi. Dalam siaran persnya, Leibniz-IZW menulis, pada 24 September 2023, para ilmuwan dan dokter hewan mereka telah melakukan transfer embrio badak putih selatan ke induk titipan bernama Curra.
Sebelumnya embrio itu dihasilkan dari pembuahan sel telur yang berasal dari Elenore, badak putih selatan yang menghuni Kebun Binatang Pairi Daiza di Belgia, dengan sperma dari Athos, badak putih…
Keywords: Badak Sumatera, IPB University, Transfer Embrio, Badak Putih Afrika, Badak, Teknologi Reproduksi Berbantu, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…