Siapa Motor Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024?

Edisi: 10 Mar / Tanggal : 2024-03-10 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


BELASAN pakar hukum dan pegiat demokrasi menjadi tamu Megawati Soekarnoputri pada Jumat sore, 8 Maret 2024. Di rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, mereka menyampaikan dukungan agar Megawati ikut mengawal hak angket kecurangan Pemilu atau Pemilihan Umum 2024.“Kami mendorong partai-partai seperti PDIP menggunakan hak angket untuk membongkar dugaan kecurangan dalam proses pemilu,” kata mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Erry Riyana Hardjapamekas, kepada Tempo di Utan Kayu, Jakarta Timur, setelah bertemu dengan Megawati.Kecurangan pemilu yang dimaksud Erry ditengarai terjadi sejak putusan Mahkamah Konstitusi yang membuka jalan bagi Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Pun kecurangan diduga terjadi saat dan setelah hari pencoblosan, 14 Februari 2024.Dalam pertemuan tertutup selama satu setengah jam itu, Megawati mendengarkan tetamunya berbicara satu per satu sambil menikmati es kopyor dan onde-onde. Kelompok masyarakat sipil juga mengungkapkan harapan mereka agar partai banteng tak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, yang diperkirakan memenangi pemilihan presiden atau pilpres 2024.Dua pekan sebelum pertemuan di Teuku Umar, kelompok sipil mengirim sepuluh karangan bunga ke rumah Megawati. Dalam karangan bunga itu tersemat pesan agar PDIP siap menjadi oposisi pemerintahan baru. Mereka juga mendorong PDIP menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 bersama partai lain.Menurut empat orang yang mengetahui isi pertemuan itu, Megawati memberi sinyal positif untuk menggunakan hak angket di Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka yang hadir juga menilai PDI Perjuangan telah berancang-ancang menggulirkan hak angket. Para narasumber yang ditemui Tempo mengaku melihat kajian atau naskah akademis soal materi hak angket.Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati belakangan menggelar banyak pertemuan dengan tokoh nasional. “Ibu Mega menerima tokoh-tokoh demokrasi. Pertemuan tertutup untuk menghindari kebisingan yang tak perlu,” ujarnya kepada wartawan di Depok, Jawa Barat, Kamis, 7 Maret 2024.Megawati tak ujug-ujug merestui penggunaan hak angket. Setelah bertemu dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md. pada 15 Februari 2024, Megawati mempertimbangkan penggunaan hak penyelidikan anggota Dewan itu. Hari itu Megawati mendapat laporan bahwa kekalahan Ganjar-Mahfud disebabkan oleh kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif.Kecurangan itu dari penggunaan aparatur negara, penyelewengan bantuan sosial, hingga intimidasi kepada kader PDIP. Megawati memerintahkan kader partai mengumpulkan berbagai bukti kecurangan. Termasuk penggunaan lembaga negara untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Dalam pertemuan itu, Ganjar menyarankan DPR agar menggunakan hak angket.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri setelah melalukan pertemuan di Gedung High End, Jakarta, 15 Februari 2024. Antara/Asprilla Dwi Adha
Kepada Tempo di rumahnya di Jalan Tegalsari, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ganjar membenarkan kabar bahwa Megawati langsung memberikan sejumlah instruksi kepada Hasto Kristiyanto. “Mas Hasto langsung berkomunikasi dengan banyak pihak,” ucap Ganjar. Namun saat itu Megawati masih belum menyetujui penggunaan hak angket.Menjelang akhir Februari 2024, Megawati tak meninggalkan rumah di Teuku Umar. Dua narasumber yang mengetahui aktivitas Megawati bercerita, putri Proklamator Sukarno itu merenung sekitar satu pekan sebelum mengambil keputusan. Bagaimanapun, ia akan berhadapan dengan anak didiknya, Joko Widodo, presiden yang diduga terlibat dalam kecurangan pemilu.Megawati hanya menemui sedikit orang. Kakaknya, Guntur Soekarnoputra, pun kesulitan menghubunginya lewat sambungan telepon. Kala itu Guntur sedang berupaya mempertemukan Megawati dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk membicarakan rencana koalisi melawan kecurangan pemilu. Termasuk kerja sama mengegolkan rencana hak angket di DPR.Dihubungi Tempo lewat asisten pribadinya, Guntur tak memberikan tanggapan hingga Sabtu, 9 Maret 2024. Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim mengaku mendapat cerita dari Guntur yang sulit menghubungi Megawati. “Pak Guntur menginfokan kepada kami,” kata Taslim, Sabtu, 9 Maret 2024.


Baca:


Cara Lembaga Negara Menghimpun Suara untuk Prabowo-Gibran


Manuver Penjabat Kepala Daerah…

Keywords: Jusuf KallaJokowiMuhaimin IskandarHak AngketPemilu 2024Pilpres 2024Anies-MuhaiminPrabowo-GibranGanjar-MahfudKecurangan PemiluHak Angket Kecurangan Pemilu
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…