Ketika Jokowi Ingin Menguasai Partai Golkar
Edisi: 17 Mar / Tanggal : 2024-03-17 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
DI tengah isu Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub Partai Golkar, Airlangga Hartarto menggelar rapat pleno di kantor Dewan Pengurus Pusat Golkar, Palmerah, Jakarta Barat. Ahad sore hingga malam, 10 Maret 2024, Ketua Umum Golkar itu menuai pujian dari pengurus partai karena dianggap sukses dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Persentase perolehan suara Golkar yang semula 12,31 persen melonjak menjadi sekitar 15 persen.
Teriakan agar Airlangga melanjutkan kepemimpinannya pun menggema. “Memang ada yang nyeletuk lanjutkan,” ujar Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa saat dihubungi Tempo pada Kamis, 14 Maret 2024. Rapat itu juga mengevaluasi kerja partai serta menyemangati pengurus dan inkumben yang gagal mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.Meski Airlangga dianggap berhasil, posisinya sebagai ketua umum hari-hari itu tengah digoyang. Tujuh petinggi Golkar yang ditemui Tempo sepanjang pekan lalu menyebutkan pengurus partai mencium tanda-tanda bahwa Airlangga bakal dilengserkan melalui Munaslub. Padahal musyawarah baru digelar pada Desember mendatang.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, 2 Februari 2024. Tempo/Subekti
Salah satu kader yang berminat mengambil alih tongkat komando dari tangan Airlangga adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Informasi ini didengar oleh sejumlah politikus senior Golkar, seperti Agung Laksono dan Yorrys Raweyai. Keduanya mendengar langsung keinginan Bahlil menggantikan Airlangga.Agung beberapa kali bertemu dengan Bahlil sebelum Pemilu 2024. Kepada Ketua Dewan Pakar Golkar itu, Bahlil mengaku telah mengantongi restu dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi calon ketua umum. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu justru mengingatkan Bahlil agar tak mendukung musyawarah digelar lebih cepat dari jadwal.“Kalau mau maju, ya Desember 2024,” kata Agung menceritakan isi pertemuannya dengan Bahlil kepada Tempo di rumahnya di Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 13 Maret 2024. Bahlil pun meminta waktu Agung untuk membahas kondisi Golkar. Namun pertemuan itu tak terjadi. Agung mengatakan Airlangga telah mendengar keinginan Bahlil untuk menggantikannya.Adapun Yorrys Raweyai bercerita bahwa Bahlil pada Juli 2023 mengungkapkan rencana menjadi calon ketua umum karena ada dukungan dari Jokowi. “Yang didorong oleh Jokowi waktu itu Bahlil dan Luhut Pandjaitan,” ujar Yorrys di rumahnya di Tegal Parang, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Maret 2024.Saat itu Airlangga tengah mendapat sorotan karena Kejaksaan Agung meminta keterangan Menteri Koordinator Perekonomian tersebut dalam kasus dugaan korupsi ekspor minyak sawit dan turunannya. Yorrys mengatakan Bahlil juga mengungkapkan akan memberikan jabatan terhormat kepada Jokowi jika ia menjadi Ketua Umum Golkar.Bahlil disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Jokowi setelah ia terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi pada 2015. Bahlil membentuk Relawan Pengusaha Muda Nasional atau Repnas pada November 2018. Organisasi ini ikut menyokong Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada pemilihan presiden 2019. Pun Bahlil ikut membantu pemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi. Ia membentuk Tim Kampanye Strategis Prabowo-Gibran yang bermarkas di Jalan Subang Nomor 20, Jakarta Pusat. Salah satu tugasnya adalah mempersiapkan Gibran dalam menghadapi debat calon wakil presiden.
Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bernyanyi dalam acara Tasyakuran…
Keywords: Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, Partai Golkar, Jokowi, Munaslub Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Golkar, Bahlil Lahadalia, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…