Lutung Sentarum Yang Agak Lain

Edisi: 14 Apr / Tanggal : 2024-04-14 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :


KLIP video dari salah satu kamera jebak yang dipasang Nyoto Santoso dan tim studi Bioekologi dan Konservasi Lutung Sentarum itu bisa membuat banyak orang terkejut. Tampak seekor lutung berambut kombinasi tiga warna sedang memakan biji karet di lantai hutan di Bukit Semujan, Resort Lupak Mawang, Taman Nasional Danau Sentarum, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. “Selama ini enggak tahu ada jenis ini,” kata Nyoto di kantornya, Selasa, 12 Maret 2024.
Nyoto, Kepala Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor (IPB University), Jawa Barat, tidak asal mengklaim. Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) pun, dalam daftar merah spesies yang terancam, hanya menyebut Malaysia timur sebagai bentang geografis spesies tricolour langur yang bernama ilmiah Presbytis chrysomelas spp. cruciger ini. Wilayah sebarannya adalah Melalap di Sabah hingga Baram di Sarawak utara.
Di Baram inilah, tepatnya di Pantai Miri, Charles Hose, kolektor satwa, menangkap lutung yang agak lain di tengah kerumunan lutung berambut hitam pada 1887. Rambutnya kombinasi tiga warna: putih di dada hingga perut; jingga di ubun-ubun serta sisi tubuh dari ketiak, paha, dan sisi luar tungkai hingga mata kaki; dan hitam agak cokelat di kepala. Pada 1892, Oldfield Thomas mendeskripsikan lutung koleksi Hose itu sebagai Semnopithecus cruciger.
Adapun lutung Sentarum yang ditemui Nyoto bersama tim gabungan dari IPB University, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum memiliki kemiripan dengan lutung tiga warna dari Miri itu. Sedikit perbedaannya adalah warna rambut di bagian dada dan perut yang putih kekuning-kuningan. 
Menurut Nyoto, lutung Sentarum secara morfologi tampak berbeda dengan lutung Kalimantan lain seperti lutung kelasi (Presbytis chrysomelas) yang berambut hitam dan lutung buhis (Presbytis rubicunda) yang berambut merah. “Secara kasatmata, secara tipologi dan komposisi warna, lutung ini berbeda,” tuturnya. Tim pun mengusulkan nama ilmiah jenis ini Presbytis cruciger untuk menghormati Thomas sebagai pendeskripsi pertama lutung tiga warna.
Nyoto bercerita, inisiatif meneliti lutung Sentarum muncul setelah ia berbincang dengan Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) saat itu, Arief Mahmud. “Pak Arief mengatakan staf Taman Nasional telah berjumpa dengan lutung tiga warna pada 2018,” ujar Nyoto mengenang pembicaraannya dalam acara seminar sebelum orasi purnabakti Profesor Hadi Alikodra, Maret 2019.

Lutung Sentarum di Bukit Semujan, Resort Lupak Mawang, Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau…

Keywords: spesies baruBRINIPB UniversityLutung SentarumSpesiesTaman Nasional Danau Sentarum
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…