Imam Budidarmawan Prasodjo


Imam B. Prasodjo, anak santri desa datang ke Amerika pada usia 18 tahun, mengikuti program pertukaran pelajar AFS di Phoenix, Arizona, AS. “Tapi, ia tidak minder. Dia dididik untuk tetap bangga sebagai santri bahkan di negara seliberal itu,” kata kolega Imam di FISIP UI, Ade Armando, kepada tabloid Adil.

Imam pulang dari Amerika, 1979. Ketimbang luntang-lantung, ia mengantar seorang novelis Inggris keturunan India ke pusat-pusat Islam di Jakarta dan Yogyakarta. Sebelumnya, Imam tak tahu bahwa sang novelis, Naipul, adalah orang terkenal penerima Nobel 2001. Dan Imam tak menyangka kalau kemudian dirinya menjadi salah satu tokoh novel Naipul.

Pulang dari Amerika, anak kedua pasangan Sudjoko Prasodjo dan Siti Arifah ini bermimpi jadi diplomat. Mimpi itu memang tinggal mimpi, karena ia akhirnya memilih kuliah di Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia. Kalau ia lalu menaruh perhatian pada masalah pengungsi, itu bukan kebetulan. Orangtuanya—kini sudah meninggal—pernah menjadi pengungsi…