Ruth Sahanaya


MENJADI tomboy (kelaki-lakian) saat kanak-kanak, Ruth Sahanaya justru bercita-cita menjadi perawat. Sering mengantarkan orang besuk ke rumah sakit konon menjadi penyebabnya. “Saya kagum melihat suster yang suka menyenangkan orang,” kenang Uthe, panggilan akrabnya ini. Tapi, setelah besar ia pikir bahwa antara perawat dan penyanyi ada kesamaan: menyenangkan orang.

Uthe terbukti benar. Setelah kini menjadi penyanyi yang banyak digemari, ia juga menyenangkan banyak orang lewat lagu-lagunya. Makanya, filosofinya dalam bermusik: selalu berusaha menyenangkan orang.

Sejak kecil bungsu dari tiga bersaudara ini senang menyanyi. Lingkungan keluarganya juga mendukung: orangtua dan kedua kakaknya juga senang musik. Umur lima tahun, wanita berdarah Ambon-Sangir ini menjadi penyanyi gereja. Juga menyanyi untuk acara 17 Agustusan di tingkat RT. Coba-coba ikut lomba pop singer, waktu SMP, Uthe jadi juara pertama. “Padahal, tadinya enggak mau. Tapi karena pendaftarannya dibayarin teman-teman, akhirnya ikut juga,” tutur Uthe.

Kemampuannya…