HAMID ALGADRI


Jakarta, menjelang Clash I. Sebagai Sekretaris Kementerian Penerangan, ''Tiap minggu saya melakukan perang radio dengan Dinas Penerangan Belanda (RVD),'' tutur Hamid Algadri. Paruh kedua tahun 1940-an itu, zaman Rapublik, RVD muncul di Jakarta dan dipimpin Dr. Ozinga, yang sangat membenci Republik.

Perang radio tersebut berlangsung sangat sengit. ''Sehingga, Sjahrir, yang waktu itu berada di Linggajati, menelepon saya untuk mengekang diri sedikit,'' kata Hamid. Lelaki yang sering dipanggil dengan nama Amik ini lantas menjadi sasaran penangkapan. ''Saya ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara Jaga Monyet.''

Penahanan itu memang tidak berlangsung lama. Tetapi, hari kebebasan sesudahnya bagi Amik tidak panjang. Dalam daftar 30 keluarga orang Rapublik yang diusir meninggalkan Jakarta menuju Yogya, Amik, menurut pengakuannya, menempati urutan pertama, dengan kualifikasi er uit -- harus minggat.Semangat perlawanannya terhadap kolonialis Belanda sudah tumbuh sejak anak kedua dari tiga bersaudara ini masih kecil. Atas usaha kakeknya, Algadri,…