
HARRY DARSONO
Pulang dari studi busana tinggi, film, dan televisi di London, 1975, ia menghadap ayahnya, pemilik perusahaan rokok Surabaya yang memproduksi rokok merk Dji Sam Soe, Sampoerna, dan Wismilak. Saat itu ia langsung menolak tawaran bekerja di perusahaan ayahnya -- berbeda dengan kedelapan saudaranya. Akhirnya, Haji Darsono, sang ayah, berkata, ''Baiklah, Har. Bapak cuma bisa memberi kamu sebuah rumah kecil dan satu mobil. Terserah bagaimana kamu mengelolanya, sebab saya tidak kenal bidang kamu.''
Dari kecilnya, pemilik Harry Darsono Couture ini suka menggambar. Memakai lipstik kakaknya, ia suka mencoret-coret kertas atau dinding rumah. Setamat SMP, ia hampir berangkat ke AS untuk belajar musik. Walaupun ia sudah lulus tes, ibunya, yang ragu-ragu, membawanya dahulu ke psikolog. Hasilnya: ia dinilai paling tepat menekuni gambar-menggambar. Sedangkan musik dan tari, boleh sebagai hobi saja.Di Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat, rumah dan sekaligus kantornya, Harry mempekerjakan 49 karyawan. Sekitar 26 di antaranya artis yang…