
HARUN NASUTION
''Dulu orang takut kepada akal,'' kata Harun Nasution. ''Tetapi, kemudian, ada perubahan.'' Itulah kesimpulan ahli filsafat Islam itu tentang IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, setelah 11 tahun berada di bawah pimpinannya. Maret 1984, kedudukannya sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri tersebut digantikan oleh tokoh lebih muda, Drs. Ahmad Sadali.
Dikenal sebagai tokoh yang sangat memuji ''peranan akal dalam agama'', Harun sempat disebut ''terlalu liberal''. Misalnya dalam kasus Dr. Karel A. Steenbrink, sarjana perbandingan agama dari Universitas Katolik Nijmegen, Belanda, yang diberinya tugas mengajar pada program pascasarjana. Soalnya, Steenbrink yang memang bukan Muslim pernah menyatakan secara terbuka, ia tidak mempercayai Quran sebagai wahyu. Reaksi pun timbul dari seorang tokoh agama: perlukah sarjana seperti Steenbrink diberi tempat di IAIN?
Masa kecil Harun sama seperti anak-anak lain: suka main sepak bola, bulu tangkis, mendaki gunung, dan aktif di kepanduan (Pramuka). Ayahnya, H.A. Jabbar Nasution,…