
HIDAYAT MUKMIN
Sebagai anggota Brigade XVII/TRIP 1945-1950, Hidayat Mukmin tadinya memang orang militer. Tetapi, ia kemudian melepaskan pangkat pembantu letnan satu karena ingin melanjutkan sekolah. Anak Lamongan, Jawa Timur, ini kemudian masuk Fakultas Sosial & Politik UGM, rampung 1957. Ternyata, menjadi orang sipil tidak menghalanginya ikut menggagaskan doktrin ABRI, Catur Dharma Eka Karma, 1966.
Hidayat dididik sederhana oleh orangtuanya. Sebagai penilik sekolah di zaman Belanda, ayahnya terbilang mampu. Tetapi Hidayat dan kesembilan saudaranya diharuskan berjalan kaki ke sekolah. ''Saya baru boleh naik sepeda ketika di SMA,'' ujar Wakil Gubernur Lemhanas ini.
Kesederhanaan itu dibawanya hingga dewasa. Ketika menjadi Duta Besar RI di Meksiko, bekas Lektor Kepala Fakultas Sosial Politik UGM ini suka memakai sandal. Ia juga suka makan di rumah makan kaki lima di Garibaldi, yang dinilai kurang pantas untuk seorang diplomat. Setelah menjadi Wakil Gubernur Lemhanas, Hidayat memang menginap di hotel, jika berkeliling…