IBRAHIM HASAN


Baru Ibrahim Hasan, mungkin, yang pencalonannya selaku Gubernur Aceh diterima hampir bulat oleh DPRD setempat -- hanya tiga suara untuk saingannya, yang juga anggota Golkar. Saat dilantik oleh Menteri Dalam Negeri ad interim Sudharmono, 27 Agustus 1986, sekitar 100 karangan bunga ucapan selamat memenuhi Gedung DPRD Aceh, tempat pelantikannya.



Sekitar 22 tahun mengabdi di tanah kelahirannya itu -- sebelum menjadi Deputi Pengadaan dan Penyaluran Bulog -- Ibrahim memang akrab dengan permasalahan Aceh. Namun, tidak dengan sendirinya mudah baginya. Ia mengakui ''lapangan Aceh itu berat'', karena itu ia ingin masuk ke ''relung hati masyarakat''. Soalnya, ''Orang Aceh seperti gunung es. Perasaannya, pikirannya, hanya dikeluarkan 10 persen,'' katanya.



Di sektor fisik juga tidak kurang beratnya. ''Perang Aceh 100 tahun'', menurut Ibrahim, membuat daerah itu ketinggalan dua atau tiga generasi. ''Di bidang pendidikan, sangat ketinggalan. Itulah istimewanya Aceh sebagai daerah istimewa, yang perlu…