YUSTINUS KARDINAL DARMOJOEWONO


Pribadinya bersahaja, sikapnya salah-salah bisa dinilai berbau ''Jawa Abangan''. Orang yang berbudi luhur, meskipun secara resmi tidak beragama, menurut Justinus Cardinal Darmojuwono, sudah melaksanakan kehendak Tuhan. ''Itu berarti sudah 'dipermandikan' secara batin. Ia berhak masuk surga,'' ujar Uskup Agung Purnakarya tersebut.

Sebaliknya, ''Yang secara formal beragama -- malah dibaptis -- tetapi tingkah lakunya selalu menyeleweng dari nilai-nilai susila, lha itu 'kan gila to namanya?'' Ia kemudian segera menambahkan bahwa yang ideal, tentunya, yang beragama lahir dan batin.

Menurut rohaniwan kelahiran Yogyakarta itu, agama tidak ada gunanya tanpa teladan. ''Saya sendiri masuk Katolik karena terkesan kepada pastor Belanda. Sikap mereka berbeda sekali dengan tingkah laku orang Belanda yang bekerja di pabrik- pabrik,'' katanya.

Setelah empat tahun menjadi uskup agung Semarang, Darmojuwono -- yang aslinya bernama Djamin tetapi akrab dengan panggilan Imin -- meminta mengundurkan diri kepada Vatikan pada Januari…