
WAHONO
Begitu memangku jabatan Gubernur Jawa Timur, Agustus 1983, ia mengibaratkan daerah itu sebagai kendaraan. ''Keadaannya sudah cukup maju,'' ujarnya. ''Hanya tinggal memasukkan persneling tiga agar berjalan lebih cepat.''
Sederhana dan kalem, ia dikenal disiplin dan konsisten. Anak ke-10 dari 11 bersaudara putra R. Soerodidjojo ini tamat MULO di Kediri, 1941. Zaman Jepang ia masuk Peta, dan beroleh pendidikan militer di Kanbu Kyoiku di Bogor, 1943. Pada 1945 bergabung dalam BKR, cikal bakal TNI sekarang, ia mendapat tugas belajar di SSKAD Bandung, sambil merampungkan SMA sore.
Setelah masuk Seskoad, ia menjadi asisten II di Kostrad ketika panglimanya Soeharto, Presiden RI sekarang. Meninggalkan Kostrad dengan jabatan panglima, ia kemudian memangku jabatan Pangdam Brawijaya. Kembali ke Jakarta, Wahono menjadi Deputi KSAD, dan masih sempat kuliah di Universitas Jayabaya, hingga meraih gelar sarjana muda sospol, 1976. Lalu diangkat sebagai dubes di Burma, 1978-1981. Pulang…