TINO SIDIN


Tino Sidin masih tampil khas. Berkemeja batik ''garis lengkung'', berbaret hitam dengan kuncir di atasnya, dan -- kalau di luar layar televisi -- cangklong hitam buatan Denmark -- terselip di bibir. Dua dari 10 baretnya, konon, hadiah Presiden Soeharto. Sisanya ada yang dari bekas Menteri P & K, Dr. Daoed Joesoef. ''Saya heran, musibah yang menimpa kok serba 'S'?'' ujar lulusan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta, 1963, yang terkenal setelah mengasuh acara Gemar Menggambar di TVRI, 1978. Tabrakan yang dialaminya di Kebumen, 2 November 1982, bertepatan dengan hari Selasa, mobil yang dikendarainya merk Suzuki, dan korban yang tewas bernama Surtini dan Sumaryanto.



Diakuinya, saat itu ia memang letih dan mengantuk. Tetapi, sopir yang mengisi empat penumpang di ruang pengemudi dianggapnya lebih salah lagi. ''Kalau di garis lurus, bisa saja dia ngebut,'' ucapnya dengan nada yang berubah kocak, ''kalau masuk garis lengkung 'kan celaka?'' kata…