NELLY ADAM MALIK


Tetap tenang dan tidak pernah diam, setiap senggang selalu ada saja yang dikerjakan Ny. Nelly, janda Adam Malik. Di masa si Bung masih hidup, Nelly aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Belum 40 hari ditinggal wafat, masih dalam suasana duka, ia sudah mula membongkar gudang. ''Kami ingin setiap barang kesayangan Bapak tetap terpelihara,'' katanya.



Setahun kemudian, ia mendirikan Yayasan Adam Malik, yang bertujuan membangun museum, perpustakaan, akademi perawat, dan rumah sakit darurat. ''Untuk rumah sakit, sudah ada 2 ha tanah di Pulogadung, pemberian Pemda DKI,'' ujarnya. Selain itu, yayasan juga bermaksud memberikan penghargaan kepada penemuan ilmu, dan wartawan yang berdedikasi tinggi terhadap nusa dan bangsa.



Hampir tiap Jumat, bersama kelima anaknya, Nelly berziarah untuk membacakan Surat Yassin di makam si Bung. Kembali ke rumah di Jalan Diponegoro, Jakarta, mereka menikmati hidangan makan siang: gule dan sate kambing, atau kari ayam…