MOHAMAD SANUSI HARDJADINATA


Sebelum turun dari panggung politik, posisi terakhir Sanusi Hardjadinata adalah Ketua PDI. Ia mengundurkan diri sebagai ketua pada Oktober 1980, dua bulan sebelum Kongres II PDI -- ketika kemelut sedang melilit parpol hasil fusi itu. Mengenai keruwetan berfusi yang ikut mengobarkan kemelut itu, ''Fusi bisa saja dilakukan, tapi biarlah tumbuh dari bawah,'' kata Sanusi.



Menurut dia, pembentukan partai dari atas tidak mungkin menjadikan PDI partai yang sungguh-sungguh dapat membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat. ''Partai serupa itu akan tetap menjadi partai kerdil, atau partai golongan elite tertentu,'' katanya. ''Kalau tidak berubah, PDI tidak akan mengakar dengan massa.''



Sanusi memang kecewa. Sikapnya pun, kemudian, menjadi jelas. Bergabung dalam Yayasan Lembaga Kesadaran Berkonstitusi yang kemudian diketuainya, ia menulis dalam buku Selamatkan Demokrasi Berdasarkan Jiwa Proklamasi dan UUD 1945, 1984, antara lain: ''. hendaknya pemerintah menyadari, pembangunan politik dan pendidikan politik merupakan hal yang…