MUHAMMAD GURUH IRIANTO SUKARNOPUTRA


Guruh mirip benar dengan Bung Karno dalam satu hal: gemar membaca. Seperti keempat anak SoekarnowFatmawati lainnya, si bungsu Guruh diharuskan belajar menari pada masa kecilnya. Ia sendiri penggemar musik. Di SD dan SMP Yayasan Pendidikan Cikini (Yapercik), ia membentuk Band Bocah dan Band Flower Poetman. Bintang Pelajar SD Cikini -- di kelas VI, nilai berhitungnya 9,8 dan bahasa 9,9 -- itu mulai menunjukkan bakat kepemimpinannya di SMA, dengan menjadi ketua bagian kesenian.



Tiga tahun Guruh belajar arkeologi pada Universitas Amsterdam, Negeri Belanda. Tetapi, ia tidak sampai rampung. Kembali ke Jakarta, ia membentuk band Guruh Gipsy, antara lain dengan mengandalkan keterampilannya bermain piano. Minatnya terhadap musik dan tari tradisional semakin besar. Ia belajar tari bedoyo pada Laksminto Rukmi, di samping tari Bali pada Agung Mandra, I Wayan Diya, dan Kompyang. Di SMA, Guruh pernah belajar pada Mochtar Embut yang, bersama Ismail Marzuki, merupakan komponis pujaannya.