
BUT MUCHTAR
Ketika di SD, But Muchtar ingin masuk tentara. Di SMP ia hendak menjadi guru agama. Lalu beralih ke sastrawan, setelah di SMA. Lulus SMA, hasratnya besar menjadi diplomat, dan ia mendaftarkan diri di Akademi Dinas Luar Negeri -- tetapi ditolak. Anak yang dua kali tidak lulus SD inilah yang kemudian menjadi rektor pertama Institut Seni Indonesia (ISI), 1984.
Dari SMA-A (Sastra), But melanjutkan ke Balai Pendidikan Seni Rupa Fakultas Teknik UI -- sekarang ITB. Ternyata, bakatnya memang menggambar. Lulus ITB, 1959, anak ketujuh dari 11 bersaudara bekas pegawai tinggi Balai Besar PJKA di Bandung ini bertugas di alma maternya. Terakhir, sebelum menjadi Rektor ISI, But mengepalai Departemen Seni Rupa ITB.
Sebagai pelukis dan pematung, ia mengaku ditempa oleh Ries Mulder, dosen ITB dari Negeri Belanda. Dahulu, ia memulai dengan naturalisme, lalu diteruskan dengan kubisme. Tetapi, sekitar 20 tahun terakhir ini But tidak…