
Elvyn G. Masassya
MAUNYA jadi pemusik jazz, tapi karena dilarang ayahnya akhirnya lelaki penyuka mie Aceh ini memilih ekonom sebagai profesi. Kini dikenal sebagai analis perbankan, Elvyn G. Masassya melihat bahwa dalam membenahi perbankan, pemerintah pasca-Soeharto sampai Kabinet Megawati Soekarno Putri tidak memiliki konsep. Akibatnya, pembenahan perbankan tidak beres-beres juga.
Lahir di Medan, dari ayah berasal Aceh dan ibu berdarah campuran, masa kecilnya dihabiskan di antara desa dan kota, akunya. Setelah tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah desa di Aceh, ia kemudian berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai pegawai negeri.
Sejak kecil, Elvyn menyukai musik. Ikut berlatih di suatu lembaga pendidikan musik selama di SMP, di SMA ia menjadi pemain keyboard pada band yang didirikannya -- sampai ikut festival segala dan menjadi juara. (Kini, ia punya studio musik di rumahnya.) Cuma ayahnya, yang orang eksakta, tidak setuju ia meneruskan karir…