EDDIE MARJUKI NALAPRAYA


Pada awal 1986, Wakil Gubernur DKI Jakarta ini kembali terpilih sebagai Ketua Umum (IPSI). Padahal, ''Saya sebetulnya sudah capek,'' katanya. Sebagai wakil gubernur, ia membidangi ketertiban, agama, pembangunan desa, sosial, politik, agraria, penerangan, dan pemerintahan.



Sulung dari delapan bersaudara, Eddie cucu (dari pihak ibu) Kiai Bochri alias Bogo, pendekar silat dari Rempoa. Kakek inilah yang memberi dia nama Marzuki. Adapun ayahnya, Sutirman, pegawai pelabuhan, menambahkan nama Nalapraya -- konon berarti bukit berapi-api.



Rajin mengaji, pintar silat, dan pemberani, Marzuki kecil bersekolah di Kwitang. Tinggal bersama adik kakeknya yang pegawai PTT, tiap akhir minggu ia dijemput pulang ke Tanjungpriok. Sambil dibonceng sepeda, ayahnya bertutur mengenai gubuk-gubuk di Ancol yang mereka lalui. ''Inilah pribumi yang menderita, sementara Belanda tinggal di gedung mewah,'' kata sang ayah. Bagi Marzuki, inilah ''Pelajaran pertama tentang nasionalisme.''



Tatkala pecah revolusi, ia dibawa…