
Timbul Suhardi
“Uueeenak tenan,” kata Timbul. Kata-kata itu diucapkan dengan tersenyum, deretan gigi putih, wajah berseri, dan mata berbinar. Itu khasnya Timbul, yang kita kenal sebagai pelawak, saat membintangi iklan jamu. Penampilannya tidak hanya di iklan, tapi juga di Ketoprak Humor yang dipimpinnya, baik di layar televisi maupun di panggung pertunjukan. Lewat profesinya sebagai seniman tradisional, ia bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. “Tiga anak saya sudah sarjana. Dua masih kuliah,” tutur Timbul.
Walau demikian, Timbul tetap sederhana, seperti halnya moto hidupnya: bisa makan, bisa menyekolahkan anak, tidak punya utang. “Kalau masalah kekayaan itu relatif. Yang penting itu sehat dan cukup. Rumah saya di Slipi luasnya cuma 80 meter persegi,” kata lelaki kelahiran Magelang ini.
Masa kecil dijalaninya dengan berpindah-pindah tempat, mengikuti “dinas” orangtuanya, yang selalu berpindah-pindah. Orangtuanya miskin, harus bermain ketoprak kemana-mana. “Saya ini orangnya nrimo. Tidak mau bermimpi yang indah-indah,” ujar Timbul, mengenang masa…