Joko Pinurbo


“Saya memerlukan kesendirian,” kata penyair Joko Pinurbo. Kesendirian itu dibutuhkan untuk mengolah ide, yang datangnya sewaktu-waktu, menjadi bait-bait puisi. Di tahun 2001 lalu, puisi yang meluncur dari tangan Jokpin -- panggilan akrab Joko Pinurbo -- telah melambungkan namanya. Itu karena, pada tahun itu, ia menerima tiga penghargaan untuk buku puisi Di Bawah Kibaran Sarung dan trilogi puisi Celana.



Entah karena kesendirian itu atau oleh sebab lain, Jokpin menjadi peka terhadap hal-hal kecil, seperti celana, kamar mandi, atau bagian tubuh manusia, yang dijadikan tema puisinya di tahun-tahun terakhir ini. Semua diungkapkan dengan bahasa sederhana tapi tetap kaya imajinasi. Pada puisi-puisi yang terhimpun dalam antologi Celana I, yang ditulis pada 1996, “Saya telah menemukan gaya dalam menulis puisi,” katanya. Dengan penemuan itu ia makin bersemangat untuk terus berkarya.



Sulung dari lima bersaudara ini berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya guru sekolah dasar dan…