Sejak berselisih dengan Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid tentang reposisi Syaifullah Yusuf sebagai Sekretaris Jenderal PKB, para kiai terus menghidupkan momentum. Mereka, misalnya, menggelar "Pertemuan Seribu Kiai" di Pesantren Asshiddiqiyah, Batu Ceper, Tangerang. Membahas banyak hal, tapi agenda utama waktu itu adalah menggalang kekuatan untuk menolak pencalonan Abdurrahman sebagai presiden. Mereka juga ingin terlibat dalam penyusunan daftar calon anggota legislatif. Pendeknya, ada gairah berpolitik yang meluap jika mengingat dulu, pada 1984, para kiai sepakat untuk kembali ke Khitah Nahdlatul Ulama 1926—meninggalkan gelanggang politik. Faktor apa yang mendorong hal itu terjadi?

Keywords :
Pemilihan Presiden , Abdurrahman Wahid , Kiai ,