
PM Kakuei Tanaka
PM Kakuei Tanaka
KAKUEI Tanaka yang bertubuh gempal itu mempunyai alasan pribadi untuk enggan ke Asia Tenggara. la tidak tahan berkeringat. Tapi anak petani Niigata yang kini memimpin Jepang itu terpaksa melepaskan alasan itu. Dari mereka yang sibuk mengurusi soal Jakarta-Tokio sudah tentu ia tahu: hubungan Jepang dengan Indonesia dan Asia Tenggara tak akan baik tanpa ia mencucurkan keringat.
Beberapa kejadian mendorongnya ke situ. Jepang yang aman di bawah payung nuklir Amerika tidak bermimpi tentang seorang Kissinger yang diam-diam muncul di Peking. Hasil kerja ahli hubungan internasional dari Harvard ini membawa Presiden Nixon ke Peking. Dan Jepang merasa sangat terluka. Takut ketinggalan kereta, Tanaka juga bersalaman dengan Mao Ce-tung di akhir bulan September 1972. Orang mengira bahwa ketawanya yang lebar di depan "Bapak" RRT itu mungkin karena ia membayangkan sebuah pasar besar: ratusan juta pembaca "buku merah" yang bakal diserbu barang Jepang. Perhitungan kemudian menunjukkan bahwa bahkan di tahun 1980-nanti, ekspor Jepang ke Cina masih jauh di bawah jumlah yang terjual ke Asia Tenggara sekarang. Dirjen Penerangan Deplu Jepang buru-buru keluarkan keterangan; "Hubungan Jepang-Cina lebih bersifat politis".
Keywords :
Kakuei Tanaka , PM Jepang ,
Keywords :
Kakuei Tanaka , PM Jepang ,
-
Views :
1.233 -
Tanggal Upload :
10-01-2014 -
Edisi
46/03 -
Tanggal Edisi
1974-01-19 -
Rubrik
Full Edition -
Copyright
PT TEMPO Inti Media - Subyek -
-
Cover Story
Menyambut Kedatangan Tamu -
Writer
-
PM Kakuei Tanaka
Rp. 60.000
Arsip Media Lainnya

Bersama Bung Hatta.
Rp. 60.000
Menangkal Pejabat Berbisnis
Rp. 60.000
Menuju PATA 74
Rp. 60.000
Dari Cina Dengan Paspor Palsu
Rp. 60.000
A Tale of Two Citizenships
Rp. 60.000
Tjina Menguak Tabir
Rp. 60.000
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo