Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang tata surya kita. Dalam tata surya, satu-satunya awan air diketahui berada di bumi dan Mars. Namun para ilumwan meyakini planet Jupiter dan saturnus sebenarnya memiliki awan air, namun tertutup oleh selimut es ammonia.  Sebagian besar air di tata surya berasal dari es yang terbentuk dalam ruang antar bintang. Mars telah kehilangan sebagian besar air yang pernah dimilikinya.  Berdasarkan hasil riset Jean-Pierre Williams dan koleganya bahwa Mars di masa lampau pernah sangat basah, namun airnya tidak mengalir. Mars dipenuhi es.   Beberapa riset dikembangkan untuk mendalami lebih jauh tentang Planet Mars :  Di  laboratorium fabrikasi geologi, Iowa State Science , Franek Hasiuk,  menciptakan model 3D planet Mars. Bola ini memperlihatkan permukaan  Planet Mars dengan rinci termasuk Gunung Olympus, gunung berapi di Mars. Wahana antariksa bertenaga surya “ Rosetta”  milik Eropa,  setelah empat kali terbang mengitari Bumi dan Mars pada Juni 2011 diset untuk tidur panjang dengan mematikan sistemnya. Hal ini untuk menghemat tenaga saat mengarungi bagian tergelap tata surya. Dan pada November 2014 berhasil memasuki orbit komet. April 2014 NASA memperlihatkan rute untuk mengirim manusia ke Planet Mars pada 2025. Hasil penelitiannya memungkinkan manusia melakukan eksepedisi  ke Mars dan meletakkan dasar pemukiman manusia permanen  di luar bumi. India adalah negara Asia pertama yang berhasil mengirimkan misi luar angkasa pertama menuju Mars.  India meluncurkan Mangalyaan  untuk mempelajari permukaan planet Mars dan komposisi mineral di dalamnya.  Mangalyaan ini memasuki orbit Mars pada 24 September 2014. Di Desember 2014 NASA meluncurkan kapsul ruang angkasa Orion. Orion yang dirancang untuk membawa astronaut memasuki antariksa menuju ke asteroid bahkan sampai ke Mars. Hal ini untuk merintis jalan menuju Mars.

Keywords :
Orion , Rosetta , Planet Mars ,